TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fraksi PKS DPR RI mengecam keras aksi pembakaran masjid dan meninggalnya seorang imam dalam bentrokan agama yang pecah di Negara Bagian Haryana, India tepatnya di Distrik Nuh berbatasan dengan Gurugram.
Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menyebut tindakan itu merefleksikan ekstremitas dan intoleransi nyata, serta pelanggaran hak asasi manusia.
Fraksi PKS meminta pemerintah India untuk mengatasi konflik, memproses hukum para pelakunya, dan menjamin keselamatan umat Islam dan rumah ibadahnya.
”Fraksi PKS mendesak Pemerintah India untuk mengambil sikap dan tindakan tegas terhadap para pelaku, dan melindungi umat Islam India dari kekerasan, kekejaman, dan persekusi. Tindakan tersebut sama sekali tidak mencerminkan bangsa yang beradab dan bermartabat," kata Anggota Komisi I Dapil Banten ini, dalam keterangannya Jumat (4/8/2023).
Fraksi PKS juga meminta agar pemerintah Indonesia bersikap proaktif mengingatkan India karena apa yang terjadi pada umat Islam di India bisa mengganggu ketertiban dan perdamian dunia serta menyulut solidaritas dunia internasional.
Menurut Jazuli, India harus mencontoh Indonesia yang umat beragamanya hidup berdampingan secara damai dan penuh toleransi.
”Fraksi PKS meminta Pemerintah Indonesia proaktif melaksanakan amanat Konstitusi ikut melaksanakan ketertiban dunia, menyuarakan solidaritas umat Islam Indonesia atas kekerasan dan tindak diskriminatif yang menimpa saudara Muslim di India. Panggil Dubes India dan sampaikan keprihatinan dan sikap tegas Indonesia," ucapnya.
Pemerintah, lanjut Jazuli, juga perlu melakukan langkah-langkah tegas sesuai hukum internasional melalui organisasi internasional khususnya PBB serta aktif membawa permasalah muslim di India ini ke forum-forum internasional.
Hal itu dilakukan karena Indonesia cinta ketertiban dan perdamaian dunia serta ingin mewujudkan peradaban dunia yang beradab dan bermartabat.
"Stop kekerasan dan diskriminasi terhadap umat muslim India," tandas Jazuli.