TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan militer Rusia telah menggagalkan 13 serangan drone Ukraina terhadap infrastruktur kritis Krimea pada Jumat (4/8/2023).
Rusia mengklaim, lebih dari selusin drone ditembak jatuh atau ditekan secara elektronik.
Sistem pertahanan udara terlibat dan menghancurkan sepuluh UAV (drone) tipe pesawat.
Mereka juga mencegah tiga drone lainnya dengan sistem pertahanan udara elektronik.
"Sementara tiga drone lagi dilumpuhkan oleh peperangan elektronik,” tambahnya, seperti diberitakan RT.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan serangan yang gagal itu tidak menimbulkan korban atau kerusakan.
Baca juga: Enggan Disebut Gagal oleh Rusia, Ukraina: Serangan Balasan Belum Berakhir
Ukraina Serang Pelabuhan Rusia di Laut Hitam
Dalam serangan terpisah pada Jumat (4/8/2023), pasukan Ukraina berusaha menyerang kota pelabuhan Novorossiysk, Krasnodar di wilayah Laut Hitam Rusia menggunakan drone angkatan laut.
Dalam beberapa bulan terakhir, Ukraina telah mengintensifkan serangan drone di semenanjung Krimea, termasuk Sevastopol, yang berfungsi sebagai pangkalan utama Armada Laut Hitam Rusia.
"Malam ini, Angkatan Bersenjata Ukraina, dengan menggunakan dua kapal laut tak berawak, mencoba menyerang pangkalan angkatan laut Novorossiysk Angkatan Bersenjata Rusia," kata Kementerian Pertahanan Rusia di Telegram pada Jumat (4/8/2023) pagi, lapor France24.
"Pasukan Ukraina berusaha menyerang kota Novorossiysk, yang menampung pangkalan angkatan laut utama Rusia, menggunakan dua kapal tak berawak, keduanya terdeteksi dan dihancurkan," tambahnya.
Baca juga: Hanya karena Tulisan di Tas, Wanita Rusia Ini Diinterogasi dan Didenda, Sebut Nama Putin
Layanan darurat sebelumnya mengkonfirmasi suara ledakan di daerah tersebut, menurut laporan RIA Novosti.
Namun, para pejabat belum memberikan rincian lebih lanjut.
Suara ledakan dilaporkan terdengar di permukiman pesisir Myskhako, Yuzhnaya Ozereevka, dan Abrau-Dyurso.
Rekaman video yang dibagikan di beberapa media sosial terlihat seperti tembakan dari kapal patroli.
Kemudian, terlihat objek yang terbakar dan meledak tidak jauh dari pantai setelah terkena tembakan itu, seperti dilaporkan Sputnik.
Serangan Drone Ukraina di Krimea
Baca juga: Klaim Dapat Tambahan 230 Ribu Pasukan, Eks-Presiden Rusia Sesumbar Ancam Ukraina Pakai Nuklir
Pada Juli 2023, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah mencegat serangan drone massal di infrastruktur kritis semenanjung Krimea, yang melibatkan hampir 30 drone.
Serangan itu terjadi setelah serangan drone maritim Ukraina di Jembatan Krimea, yang merusak satu bagian jalan raya dan merenggut nyawa pasangan Rusia, dan melukai putri remaja mereka.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu, mengklaim serangan Ukraina terhadap infrastruktur sipil di Rusia dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian dari serangan balasannya yang goyah.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)