News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Misi Gila Vladimir Putin di Balik Peluncuran Luna 25 ke Bulan: Cukup Lima Hari Sampai di Orbit Bulan

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MELUNCUR KE KUTUB SELATAN BULAN - Proses peluncuran roket pendorong yang membawa wahana Luna-25 dalam misi pendaratan ke kutub selatan Bulan di Vostochny Cosmodrome, Timur Jauh Rusia, Jumat (11/8/2023).

Dia menekankan bahwa misi ini "sangat penting" bagi Rusia.

Dalam foto selebaran yang diambil dan dirilis oleh Badan Antariksa Rusia Roscosmos pada 8 Agustus 2023, sebuah roket Soyuz 2.1b dengan pendarat Luna-25 terlihat dipasang di landasan peluncuran menjelang peluncurannya yang dijadwalkan pada 11 Agustus 2023, di Kosmodrom Vostochny, sekitar 180 km sebelah utara Blagoveschensk, di wilayah Amur. Rusia mengatakan pada 7 Agustus 2023 berencana untuk meluncurkan pendarat bulan akhir pekan ini setelah beberapa kali penundaan, berharap untuk kembali ke Bulan untuk pertama kalinya dalam hampir lima puluh tahun. (Selebaran / Badan Antariksa Rusia Roscosmos / AFP)

 

Misi Gila Vladimir Putin Ulangi Kejayaan Masa Lalu

Peluncuran misi ke bulan Luna 25 oleh Rusia ini disebut banyak pihak sebagai proyek ambisius mengingat Rusia lagi jor-joran dalam hal dana untuk membiayai perang. 

Rupanya, ada misi 'gila' dari Presiden Rusia, Vladimir Putin di balik peluncuran misi pendaratan di kutub selatan bulan ini.

Vladimir Putin telah berjanji untuk melanjutkan program luar angkasa Rusia meskipun ada sanksi.

Ambisi Vladimir Putin ini merujuk pada pencapaian U.S.S.R. (Soviet) yang mampu mengirim manusia pertama ke luar angkasa pada tahun 1961, meski juga tengah berselimut konflik selama puncak Perang Dingin.

"Kami dibimbing oleh ambisi nenek moyang kami untuk maju, meskipun ada kesulitan dan upaya eksternal untuk mencegah kami melakukannya," kata Vladimir Putin di Kosmodrom Vostochny tahun lalu.

Terlepas dari ambisi Putin itu, misi ini penting bagi industri luar angkasa Rusia, di tengah keterbatasan dana, skandal korupsi, dan meningkatnya persaingan dari Amerika Serikat dan China, serta dari perusahaan swasta seperti SpaceX milik Elon Musk.

(oln/rscs/TMT/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini