News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Marak Email Ancaman Bom di Korea, Kali Ini Targetkan Balai Kota Seoul

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi.Marak Email Ancaman Bom di Korea, Kali Ini Targetkan Balai Kota Seoul

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Kepolisian Korea Selatan (Korsel) saat ini sedang menyelidiki email yang menebar ancaman 'meledakkan Balai Kota Seoul' pada Hari Pembebasan minggu ini.

Pernyataan tersebut disampaikan pejabat setempat pada Senin waktu setempat.

Dikutip dari laman Korea Herald, Senin (14/8/2023), menurut polisi, email tersebut menyatakan bahwa bom berkekuatan tinggi dipasang di beberapa lokasi di sekitar Balai Kota Seoul, dengan rencana peledakan dilakukan pada Selasa, pukul 15.34.

Email itu dikirim dari akun Jepang ke media lokal dan diterima pada hari Minggu sore.

Terkait ancaman ini, dikirimkan melalui email berbahasa Inggris, Jepang dan Korea.

"Ada bom yang ditanam di beberapa tempat di sekitar Balai Kota Seoul. Secara khusus, bom telah ditanam di toilet, jadi anda harus mencarinya secara hati-hati," kata pelaku yang mengirimkan email tersebut.

Polisi saat ini sedang dalam proses melacak siapa pengirim email itu, namun mereka telah mencatat bahwa ancaman bom dikirim menggunakan cara yang mirip dengan pesan yang sebelumnya dikirim pada 7 dan 9 Agustus yang menargetkan pemimpin Partai Demokrat Korea Lee Jae-myung.

Pada 7 Agustus lalu, pejabat pemerintah kota Seoul menerima email yang mengancam akan meledakkan bom di Seoul jika Lee tidak terbunuh.

Lalu dua hari kemudian, muncul email lain yang mengancam akan meledakkan Museum Nasional Korea, Kedutaan Besar Jepang di Korea, Menara N Seoul, dan Sekolah Jepang di Seoul.

Sama seperti email sebelumnya, email terbaru ini dikirim atas nama Takahiro Karasawa, seorang pengacara Jepang, dan menyertakan informasi kontak serta alamat firma hukumnya.

Email sebelumnya juga dikirim atas nama firma hukum Jepang serta Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang.

Baca juga: Marak Tindak Pidana Penusukan, KBRI Seoul Minta WNI di Korsel Waspada

Perlu diketahui, di Jepang, baru-baru ini terjadi peningkatan email serangan phishing yang dikirim dari akun milik pengacara dan firma hukum.

Polisi Korea pun telah meminta kerja sama Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo untuk mengidentifikasi tersangka di balik kejahatan tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini