Bom Artileri Rusia Tewaskan Bayi 23 Hari, Abangnya, dan Kedua Orangtua Anak Malang Tersebut
TRIBUNNEWS.COM - Tujuh orang dilaporkan tewas karena serangan militer Rusia di wilayah Kherson, Ukraina selatan, Minggu (13/8/2023).
Pejabat berwenang Ukraina menyebut, di antara korban tewas itu termasuk seorang bayi perempuan, saudara laki-lakinya yang berusia 12 tahun, dan orangtua kedua anak tersebut.
"Tiga orang dewasa dan dua anak tewas di desa Shyroka Balka," tulis Menteri Dalam Negeri Igor Klymenko di aplikasi perpesanan Telegram dengan merilis gambar yang menunjukkan akibat serangan penembakan.
Baca juga: Letnan Tentara Rusia Curhat Unit Tempur Cuma Tukang Gergaji, Moral Pasukan Ambruk dan Minta Pulang
Satu foto menunjukkan kepulan asap hitam membubung di atas sebuah rumah.
"Seorang suami, istri, dan putri mereka yang berusia 23 hari tewas oleh tembakan artileri musuh," tulis Klymenko.
Putra pasangan itu yang berusia 12 tahun sempat dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.
"Bocah malang itu kemudian tidak bertahan dan dinyatakan meninggal," kata Klymenko dalam pernyataan terpisah.
Laporan lainnya, petugas setempat menyatakan, dua pria berusia 57 dan 71 tahun tewas di desa Stanislav dua pria. Laporan menambahkan, serangan juga melukai seorang wanita.
"Teroris harus dihentikan. Mereka harus dihentikan secara paksa," kata Klymenko.
Kherson adalah salah satu dari empat wilayah di Ukraina yang diduduki militer pimpinan Presiden Rusia Vladimir Putin tahun lalu.
"Akhir tahun lalu, pasukan Rusia menarik diri dari kota Kherson tetapi belakangan Moskow terus menargetkan permukiman di wilayah tersebut dalam serangan-serangan artileri mereka," tulis laporan tersebut.
(oln/*TMT/*)