News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Hindari Perang dengan Rusia, Scholz: Jerman Tak akan Tempatkan Pasukan di Ukraina

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kanselir Jerman Olaf Scholz berbicara dalam konferensi pers bersama setelah bertemu dengan mitranya dari Austria di Salzburg, Austria, pada 18 Agustus 2023. Olaf Scholz mengatakan Jerman menghindari perang dengan Rusia dan memilih memasok senjata ke Ukraina.

TRIBUNNEWS.COM - Kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengatakan tidak akan menempatkan pasukannya di Ukraina untuk menghindari perang dengan Rusia.

Meski tidak mengirim pasukan, Jerman akan terus memasok senjata ke Ukraina.

Komentar itu muncul saat Jerman mempertimbangkan untuk memasok rudal jarak jauh Taurus ke Ukraina.

"Apaka ada bahaya Jerman menjadi terlibat aktif dalam perang?" tanya wartawan Augsburger Allgemeine kepada Olaf Scholz.

"Saya melakukan yang terbaik untuk mencegahnya. Inilah alasan tidak ada tentara Jerman di Ukraina dan tidak akan pernah ada," kata Olaf Scholz.

Kanselir Jerman itu menambahkan, setiap keputusan dalam hal ini telah diambil dengan hati-hati dan berkoordinasi dengan sekutu.

"Barat tidak ingin konflik berkembang menjadi perang antara Rusia dan NATO," menurut Olaf Scholz, lapor RT.

Baca juga: Rudal Rusia Serang Chernihiv, 7 Orang Ukraina Tewas dan 90 Lainnya Terluka

Ia mengatakan, itu adalah prinsip pemerintah Jerman untuk terus mengawasi apa yang dilakukan sekutunya untuk menghindari kemungkinan konfrontasi antara Rusia dan NATO. 

“Dan ini selalu menjadi prinsip kami,” tegasnya.

"Kami selalu menimbang keputusan kami dan akan terus melakukannya," lanjutnya, lapor TASS.

Selain Jerman, Olaf Scholz mengatakan negara Barat lainnya juga akan tetap memasok senjata untuk Ukraina.

Menurutnya, itu adalah keputusan yang tepat untuk memasok tank Leopard ke Ukraina jika Amerika Serikat (AS) mengirim kendaraan tempur mereka juga.

"Kami akan mendukung Ukraina dan kami memasok senjata, yang merupakan pelanggaran tabu - dalam beberapa dekade terakhir Jerman tidak pernah memasok senjata apa pun ke zona konflik, dengan pengecualian yang jarang terjadi," katanya.

Kanselir Jerman itu menilai, pasokan senjata dari Jerman adalah keputusan yang tepat untuk membantu Ukraina karena invasi Rusia yang tidak dapat diterima.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini