TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah akan membalas dendam atas serangan yang menewaskan 7 orang dan melukai 144 lainnya di Kota Chernihiv.
“Saya yakin tentara kami akan memberikan balasan kepada Rusia atas serangan teroris ini,” kata Zelensky dalam pidatonya, yang disampaikan pada Minggu (20/8/2023) dini hari di akhir kunjungannya ke Swedia.
"Balasan yang luar biasa," lanjutnya.
Mengutip Independent, Zelensky mengatakan bahwa dari 144 orang yang terluka, 15 adalah anak-anak.
Adapun 15 korban lainnya adalah petugas polisi, kata Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko di Telegram.
Klymenko mengatakan sebagian besar korban terkena serangan saat berada di kendaraan, menyeberang jalan, atau kembali dari gereja.
Baca juga: Presiden Ukraina Zelensky Kunjungi Belanda Bahas Pengiriman Jet Tempur F-16
Serangan rudal Rusia pada hari Sabtu (19/8/2023) di Chernihiv, sebuah kota dengan jalan-jalan rindang dan gereja tua yang terletak sekitar 145 km utara Kyiv, bertepatan dengan Perayaan Transfigurasi Yesus.
Sementara itu, berikut perkembangan lainnya seputar perang Rusia-Ukraina.
Kematian pasukan perang Ukraina dan terluka mendekati 500.000, kata pejabat AS
Jumlah tentara yang terbunuh atau terluka di Ukraina sejak invasi Rusia mendekati 500.000 orang, menurut perkiraan pejabat AS, tanpa memperhitungkan kematian warga sipil.
Korban militer Rusia mendekati 300.000, termasuk hingga 120.000 kematian.
Sementara Ukraina telah kehilangan 70.000 tentara, dengan 100.000-120.000 tentara terluka, menurut pejabat Washington yang dikutip oleh New York Times.
Selain itu, Ukraina telah menderita sedikitnya 26.384 korban sipil sejak awal invasi pada 24 Februari 2022.
Perhitungan ini menurut perkiraan terbaru dari Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR).