Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Istana melalui Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin menjelaskan mengenai peristiwa Presiden Joko Widodo yang berjalan "kebablasan" dalam penyambutan kenegaraan di Republik Kenya.
Momen tersebut viral di media sosial dan mendapatkan banyak tanggapan dari netizen.
Bey mengatakan peristiwa tersebut terjadi saat pemeriksaan pasukan dalam penyambutan kenegaraan di Kenya.
"Kejadian tersebut terjadi ketika Bapak Presiden sedang melakukan pemeriksaan pasukan dalam rangkaian penyambutan kenegaraan di Republik Kenya, Senin, 21 Agustus 2023," kata Bey, Selasa, (22/8/2023).
Peristiwa terjadi lantaran adanya perbedaan Tata Upacara Militer(TUM) di negara tersebut dengan di Indonesia. Dalam Tata Upacara Militer dan aturan Keprotokolan Negara yang berlaku di Indonesia, penghormatan hanya dilakukan satu kali kepada bendera, yakni saat Presiden dan tamu negara sedang berada di posisi tengah barisan pasukan.
Baca juga: Jokowi Jadi Presiden Indonesia Pertama yang Kunjungi Tanzania Dalam 30 Tahun Terkahir
"Jadi hal ini terjadi karena perbedaan TUM dan aturan Keprotokolan Negara," katanya.
Bey mengatakan pihaknya tidak mendapatkan informasi dari pihak Kenya sebelumnya mengenai Tata Upacara Militer (TUM) yang dilakukan.
"Selain itu, kami juga tidak mendapat informasi dan pemberitahuan terkait TUM dan aturan Keprotokolan Negara di negara tersebut," pungkasnya.
Sebelumnya momen Jokowi kebablasan saat upacara penyambutan kenegaraan viral di media sosial. Jokowi berjalan di atas karpet merah untuk memeriksa pasukan didampingi tiga orang pasukan. Satu pasukan berseragam merah dan dua orang lagi berseragam warna khaki.
Saat pasukan berseragam merah berhenti untuk melakukan hormat senjata, Jokowi terus berjalan di atas karpet merah. Dua pasukan lain kemudian menyusul Jokowi dan memberitahukan agar kembali untuk melakukan penghormatan terlebih dahulu.