News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jepang Mulai Buang Limbah Air Fukushima ke Samudra Pasifik

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PLTA fukushima akan membuang air olahan limbah radioaktif nuklir ke Samudera Pasifik.

TRIBUNNEWS.COM, NAMIE - Jepang mulai membuang air limbah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang tidak aktif pada Kamis (24/8/2023).

Meskipun Tokyo Electric Power Co (Tepco) menyatakan pelepasan dalam sebuah operasi yang dianggap aman, hal ini tetap menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak termasuk Tiongkok.

Pembuangan limbah pertama ini setara dengan membuang 540 air kolam renang Olimpiade ke Laut Pasifik.

AFP menyebut langkah ini merupakan sebuah langkah besar dalam penghentian situs yang masih sangat berbahaya ini, 12 tahun setelah salah satu kecelakaan nuklir terburuk di dunia.

Video langsung yang disediakan oleh operator pabrik TEPCO menunjukkan para insinyur di balik layar komputer dan seorang pejabat mengatakan – setelah hitungan mundur – bahwa “katup di dekat pompa transportasi air laut sedang terbuka.”

Pengawas dari pengawas atom PBB, yang mendukung rencana tersebut, dijadwalkan berada di lokasi untuk melakukan prosedur tersebut.

Sementara pekerja TEPCO dijadwalkan untuk mengambil sampel air pada Kamis malam.

Menjelang operasi tersebut, sekitar 10 orang mengadakan protes di dekat lokasi tersebut dan sekitar 100 lainnya berkumpul di luar markas TEPCO di Tokyo, kata wartawan AFP.

"Ini seperti membuang bom atom ke laut. Jepang adalah negara pertama yang diserang dengan bom atom di dunia, dan perdana menteri negara tersebut yang mengambil keputusan ini," kata Kenichi Sato, 68 tahun.

Baca juga: Jepang Lepas Limbah Radioaktif ke Samudra Pasifik Mulai 24 Agustus 2023

Kementerian Lingkungan Hidup Tiongkok pada hari Kamis mengecam rencana Jepang sebagai “sangat egois dan tidak bertanggung jawab”, dan mengatakan bahwa pihaknya akan “melacak dan mempelajari” dampaknya terhadap perairannya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini