News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Profil dan Karier Yevgeny Prigozhin, Bos Wagner yang Diduga Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengambilan video ini diambil dari rekaman selebaran yang diposting pada 25 Mei 2023 di akun Telegram layanan pers Concord menunjukkan Yevgeny Prigozhin berbicara di Bakhmut. Terkini, bos wagner evgeny Prigozhin diduga tewas saat kecelaakaan pesawat, kini, mantan narapidana penjara dan sekutu Vladimir Putin semakin vokal mengkritik kepala pertahanan Kremlin selama perang di Ukraina

TRIBUNNEWS.COM - Yevgeny Prigozhin, yang pernah menjadi pengusaha bisnis katering, memanuver dirinya sendiri ke dalam posisi penting hingga membuatnya dipandang dalam militer, terutama saat perang Rusia di Ukraina meletus.

Dilansir Independent, sebagai pemimpin Grup Wargner, kelompok tentara bayaran swasta yang bersekutu dengan Kremlin, Yevgeny Prigozhin memegang peranan besar dalam pertempuran.

Namun setelah lebih dari satu tahun perang, Yevgeny Prigozhin menyatakan pemberontakannya, mengkritik militer Rusia karena kurangnya dukungan persenjuataan untuk pasukan Wagner-nya.

Kini, dua bulan selelah pemberontakan dan upaya kudeta yang langsung dibatalkan, Yevgeny Prigozhin dikhawatirkan tewas dalam kecelakaan pesawat di Rusia.

Pada 23 Agustus 2023, sebuah pesawat pribadi jatuh di dekat Moskow, menewaskan 10 orang di dalamnya.

Meski belum dikonfirmasi apakah benar Yevgeny Prigozhin ada di pesawat itu, namanya masuk dalam daftar penumpang.

Baca juga: Pemimpin Grup Wagner Yevgeny Prigozhin Diduga Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Rusia

Koki Putin

Yevgeny Prigozhin lahir pada 1 Juni 1961 di Leningrad, kota yang sekarang bernama St Petersburg.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga lahir di sana.

Selama tahun-tahun terakhir Uni Soviet, Prigozhin menjalani hukuman sembilan tahun penjara atas sejumlah kejahatan, termasuk perampokan dan penipuan.

Setelah dibebaskan pada tahun 1990, Prigozhin memulai karier sebagai katering di kota kelahirannya.

Ia memiliki kedai hot dog dan serangkaian restoran kelas atas yang menarik minat Putin.

Pada masa jabatan pertamanya, pemimpin Rusia itu mengajak presiden Prancis saat itu, Jacques Chirac, untuk makan malam di salah satu restoran Prigozhin.

“Vladimir Putin melihat bagaimana saya membangun bisnis dari sebuah kios, dia melihat bahwa saya tidak keberatan melayani tamu-tamu terhormat karena mereka adalah tamu saya,” kenang Prigozhin dalam sebuah wawancara pada tahun 2011.

Bisnisnya berkembang secara signifikan, menjadi katering.

Dengan memanfaatkan koneksi politiknya, Prigozhin dianugerahi kontrak besar dengan negara.

Pengusaha Yevgeny Prigozhin, kiri, menunjukkan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, di sekitar pabriknya yang memproduksi makanan sekolah, di luar St. Petersburg, Rusia pada 20 September 2010. (AP/Alexei Druzhinin)

Baca juga: Reaksi Dunia Terhadap Dugaan Tewasnya Pemimpin Wagner Group Yevgeny Prigozhin

Pada tahun 2010, Putin membantu membuka pabriknya yang dibangun dengan pinjaman besar dari bank negara.

Di Moskow saja, kontrak makanan sekolah untuk perusahaannya, Concord, bernilai jutaan pound.

Ia juga mengatur katering untuk acara-acara Kremlin selama beberapa tahun, yang membuatnya mendapat julukan “koki Putin”, meskipun baru-baru ini ia bercanda bahwa “tukang daging Putin” lebih tepat.

Concord juga menyediakan layanan katering dan utilitas untuk militer Rusia.

Pada tahun 2017, tokoh oposisi dan pejuang korupsi Alexei Navalny menuduh perusahaan Prigozhin melanggar undang-undang antimonopoli dengan menawar sekitar £300 juta dalam kontrak kementerian pertahanan.

Prigozhin dilaporkan memiliki kekayaan bersih $ 1 miliar.

Koneksi militer

Pada tahun 2014, Prigozhin mendirikan Wagner, sebuah perusahaan militer swasta sekutu Kremlin.

Tentara bayaran Wagner berperan penting dalam proyeksi Putin mengenai pengaruh Rusia di titik-titik konflik di seluruh dunia, termasuk Suriah, Libya, dan Republik Afrika Tengah.

Amerika Serikat telah memberikan sanksi dan menuduhnya melakukan kekejaman, namun hal ini dibantah oleh Prigozhin.

Kepala tentara bayaran Rusia Yevgeny Prigozhin memposting pidato video pertamanya sejak memimpin pemberontakan singkat pada akhir Juni, muncul dalam klip yang kemungkinan diambil di Afrika dan dirilis di saluran Telegram yang berafiliasi dengan Grup Wagner. (Tangkap Layar Twitter/X)

Baca juga: Pemimpin Wagner Group Yevgeny Prigozhin Tewas, Beredar Kabar Pesawatnya Dirudal Tentara Rusia

Pejuang Wagner diduga memberikan keamanan bagi para pemimpin nasional atau panglima perang dengan imbalan pembayaran yang menguntungkan, seringkali termasuk bagian emas atau sumber daya alam lainnya.

Para pejabat AS mengatakan Rusia mungkin juga menggunakan Wagner di Afrika untuk mendukung perangnya di Ukraina.

Di Ukraina, tentara bayaran Prigozhin itu telah menjadi kekuatan utama dalam perang tersebut, bertempur sebagai rekan Rusia dalam pertempuran melawan pasukan Ukraina.

Hal ini termasuk pejuang Wagner yang merebut Bakhmut, tempat pertempuran paling berdarah dan terpanjang terjadi.

Pada bulan Mei tahun ini, pasukan Wagner dan tentara Rusia tampaknya telah memenangkan sebagian besar kota tersebut, sebuah kemenangan yang secara strategis tidak terlalu penting bagi Rusia, meskipun harus mengorbankan banyak nyawa.

AS memperkirakan hampir setengah dari 20.000 tentara Rusia yang tewas di Ukraina sejak Desember adalah pejuang Wagner di Bakhmut.

Sebagian besar tentara bayaran Prigozhin adalah narapidana yang direkrut dari penjara Rusia.

Mengamuk melawan jenderal-jenderal Rusia

Ketika pasukannya bertempur dan tewas secara massal di Ukraina, Prigozhin semakin mengamuk terhadap petinggi militer Rusia.

Dalam sebuah video yang dirilis oleh timnya pada bulan Mei, Prigozhin berdiri di samping barisan mayat yang katanya adalah para pejuang Wagner.

Yevgeny Prigozhin di pemakaman untuk pejuang PMC Wagner yang gugur di pemukiman Goryachiy Klyuch di wilayah Krasnodar Rusia selatan pada 6 April 2023. (HANDOUT / TELEGRAM/ @CONCORDGROUP_OFFICIAL / AFP)

Dia menuduh militer reguler Rusia tidak kompeten dan membuat pasukannya kekurangan senjata dan amunisi yang mereka butuhkan untuk berperang.

“Mereka adalah ayah dan anak seseorang,” kata Prigozhin.

“Sampah yang tidak memberi kita amunisi akan memakan isi perut mereka di neraka.”

Tidak menantang Putin secara langsung

Ketika Prigozhin semakin vokal menentang cara militer konvensional Rusia melakukan pertempuran di Ukraina, ia terus memainkan peran yang tampaknya sangat diperlukan dalam serangan Rusia.

Laporan-laporan media kadang-kadang menyebutkan bahwa pengaruh Prigozhin terhadap Putin semakin besar.

Prigozhin berharap mendapat imbalan berupa jabatan politik yang menonjol, meskipun beberapa analis merasa penilaian terhadap ambisinya ini terlalu dilebih-lebihkan.

“Dia bukan salah satu tokoh dekat atau orang kepercayaan Putin,” kata Mark Galeotti dari University College, London, yang berspesialisasi dalam urusan keamanan Rusia, berbicara di podcastnya, In Moscow’s Shadows.

“Prigozhin melakukan apa yang diinginkan Kremlin dan melakukannya dengan sangat baik untuk dirinya sendiri dalam prosesnya."

"Tapi itulah masalahnya – dia hanyalah bagian dari staf, bukan bagian dari keluarga,” katanya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini