Ukraina Bobol Ladang Ranjau di Zaporizhia, Rusia Kerahkan Pasukan Komando Cadangan Strategis Terakhir
TRIBUNNEWS.COM - Pertempuran sengit antara militer Rusia dan Ukraina dilaporkan terjadi di Zaporizhia, Oblast, sebuah kota di Ukraina Timur yang diduduki pasukan Moskow.
Perkembangan terbaru, pertempuran itu membuat Rusia terdesak dan harus mengerahkan pasukan cadangan terakhirnya ke pertempuran lantaran Ukraina disebutkan sudah menerobos garis depan di Zaporizhia.
Baca juga: Dua Pukulan Berat Buat Ukraina, Pilot Berkemampuan Super Tewas, Kolonel Intelijen Bunuh Diri
Menurut laporan Forbes, Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia mengerahkan unit cadangan terakhir yang tersedia ke dalam pertempuran untuk menahan serangan gencar tentara Ukraina di wilayah Zaporizhia.
Laporan mengatakan, Angkatan Bersenjata Ukraina telah menembus garis pertahanan pertama Rusia yang terdiri benteng dan ladang ranjau di Zaporizhia.
"Divisi Serangan Udara Pengawal ke-76, unit aktif tertua Angkatan Udara, dikerahkan kembali ke front Zaporizhia dari Ukraina Timur, di mana mereka berpartisipasi dalam pertempuran di daerah Kremennaya," tulis laporan Forbes.
Divisi ke-76 adalah “salah satu yang terbaik” yang dimiliki militer Rusia, dan relatif “baru,” kata Rob Lee, seorang analis di Foreign Policy Research Institute di Philadelphia.
"Menurut doktrin militer Rusia, pasukan yang termasuk dalam kategori "komando cadangan strategis", menunjukkan keseriusan situasi di garis depan," tulis Forbes.
Para jenderal Rusia tidak punya pilihan.
Situasi menunjukkan Angkatan Bersenjata Ukraina menduduki wilayah Urozhaynoye, diikuti Rabotino, dua desa di wilayah Zaporizhia.
Tentara Ukraina kini dalam perjalanan ke target utama mereka, Melitopol, kota kendali yang jika bisa direbut dari Rusia memungkinkan Ukraina memotong "jembatan darat" ke Krimea.
"Tanda-tanda habisnya cadangan tentara Rusia muncul pada awal Agustus," tulis para ahli dari American Institute for the Study of War (ISW).
Hal ini, menurut ISW, dibuktikan dengan para jenderal Rusia yang harus memindahkan pasukan di garis depan dibandingkan menarik unit cadangan dari belakang.
"Ini berarti serangan Ukraina telah menyebabkan “degradasi signifikan” pada pertahanan Rusia dan berkurangnya kekuatan di “sektor penting garis depan,” tulis para ahli ISW.
(oln/*/Forbes/TMT)