News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Video Radar Canggih PREDEL-E Rusia Senilai Rp 3 Triliun Hancur Dihantam Rudal HIMARS Ukraina

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Stasiun radar over-the-horizon canggih milik Rusia, PREDEL-E. Dalam sebuah klaim, militer Ukraina membagikan video sistem radar mobile senilai Rp 3 triliun ini hancur dihantam roket HIMARS di pesisir wilayah Kherson.

Adapun Ukraina telah berjanji untuk merebut kembali kendali penuh atas wilayah-wilayah tersebut.

Pada Selasa pagi, Staf Umum Ukraina mengatakan Rusia telah melancarkan serangan udara terhadap permukiman di Kherson, dan menembaki beberapa kota dengan artileri selama 24 jam sebelumnya.

Sehari sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah membunuh hingga 35 tentara Ukraina di sepanjang garis pertempuran di Kherson, serta menghancurkan tiga kendaraan dan dua howitzer.

Serangan balasan Ukraina, yang dilancarkan pada awal Juni, perlahan-lahan telah mengikis wilayah yang diduduki Rusia di Ukraina selatan dan timur, dengan pertempuran sengit di sepanjang garis depan Donetsk dan Zaporizhzhia.

Serangan balasan Ukraina, yang dilancarkan pada awal Juni, perlahan-lahan telah mengikis wilayah yang diduduki Rusia di Ukraina selatan dan timur.

Dalam upayanya, Ukraina harus menghadapi pertempuran sengit di sepanjang garis depan Donetsk dan Zaporizhzhia.

Baca juga: Bendera Negara Berkibar, Ukraina Rebut Robotyne, Awal Rontoknya Garis Pertahanan Rusia?

Pada Senin, wakil menteri pertahanan Ukraina, Hanna Maliar, mengatakan pasukan Rusia “masih berusaha untuk maju ke beberapa arah,” termasuk di dekat kota Bakhmut di Donetsk yang hancur.

“Pertempuran sengit sedang berlangsung di mana-mana,” kata Maliar, seraya menambahkan bahwa Rusia “bertahan” di wilayah Zaporizhzhia dan Kherson di Ukraina selatan.

"Moskow terus menggunakan “pasukan lintas udara Rusia yang relatif elite” dengan mengandalkan pasukan ini melawan serangan balasan Ukraina dan mempertahankan “posisi rentan,” kata lembaga analisis Institute for the Study of War (ISW) yang berbasis di Washington dalam asessment terbarunya.

(oln/TMT/NW/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini