News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Komeito Minta China Hentikan Pelecehan terhadap Jepang terkait Pelepasan Air Limbah PLTN Fukushima

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Komeito, partai koalisi pemerintahan Jepang, Natsuo Yamaguchi meminta kalangan China untuk segera menghentikan pelecehan terhadap Jepang.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ketua Komeito, partai koalisi pemerintahan Jepang, Natsuo Yamaguchi meminta kalangan China untuk segera menghentikan pelecehan terhadap Jepang.

Diketahui sedikitnya terdapat 225 kasus pelecehan yang dilakukan warga China kepada rakyat Jepang terkait pelepasan air olahan PLTN Fukushima Daiichi pada 24 Agustus lalu.

Pelecehan dilakukan lewat telepon dan berbagai cara.

"Ada beberapa tindakan berlebihan, dan saya ingin anda (China) menahan diri sesegera mungkin," kata Natsuo Yamaguchi.

Baca juga: Jepang Sebut Tak Ada Radioaktivitas yang Terdeteksi dalam Pengujian Air Laut Dekat PLTN Fukushima

Natsuo Yamaguchi yakin bahwa pemerintah Jepang akan terus-menerus mendesak pihak China untuk menghentikan pelecehan.

Selanjutnya, untuk mempromosikan pemahaman di kalangan masyarakat internasional, ia meminta pemerintah untuk memperkuat penyebaran informasi, seperti dengan mempublikasikan hasil pemantauan dalam bahasa selain bahasa Inggris.

"Justru pada saat inilah saya ingin melakukan dialog yang jujur dan terbuka dengan pihak China, dan saya ingin berdialog dari perspektif yang luas pada kesempatan berikutnya," kata Yamaguchi terkait penundaan kunjungannya ke China.

Jepang mulai membuang air limbah dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima yang tidak aktif pada Kamis (24/8/2023) sekitar jam 13.00 waktu Jepang. Air limbah ini sebelumnya telah diproses PLTN Fukushima sebelum dibuang ke laut, Kamis (24/8/2023). Lokasi pembuangan air di lepas pantai PLTN Fukushima difoto dari udara. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Mengenai pelepasan air olahan yang terkumpul di PLTN Fukushima Daiichi TEPCO, toko dan fasilitas di Jepang ditelepon yang diyakini berasal dari Tiongkok.

Tetapi menurut Badan Kepolisian Nasional, polisi di setiap wilayah telah menerima 28 pertanyaan di 31 prefektur pada saat ini sebanyak 225 kasus pelecehan.

Selain bisnis swasta seperti restoran dan hotel, fasilitas umum seperti balai kota dan sekolah telah menerima panggilan yang melecehkan.

Baca juga: PLTN Fukushima Buang Limbah Radioaktif Mulai 24 Agustus, China Larang Impor Makanan Laut Jepang

Dan dari 225 konsultasi, jumlah panggilan terbesar (sebanyak 74 kasus) terjadi di dalam Prefektur Fukushima.

Ketua Komisi Keamanan Publik Nasional Tani meminta pihak China untuk mengambil tindakan yang tepat.

"Saya sadar bahwa polisi di berbagai daerah telah dikonsultasikan, dan kami sangat mendesak pihak China melalui saluran diplomatik untuk mengambil tindakan yang tepat, seperti menyerukan kepada orang-orang China untuk bertindak dengan tenang. Kami akan terus menginstruksikan polisi untuk memantau situasi dengan cermat bekerja sama dengan organisasi terkait," kata Ketua Komisi Keamanan Publik Nasional Tani, pada konferensi pers usai pertemuan kabinet, Selasa (29/8/2023).

Jepang mulai membuang air limbah dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima yang tidak aktif pada Kamis (24/8/2023) sekitar jam 13.00 waktu Jepang. Air limbah ini sebelumnya telah diproses PLTN Fukushima sebelum dibuang ke laut, Kamis (24/8/2023). Lokasi PLTN Fukushima difoto dari udara. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Pelecehan lewat telepon China juga mneyasar lokasi yang tak ada kaitan dengan restoran seperti pusat kebudayaan Sumidagawaku di Tokyo.

Restoran Jepang yang ada di China pun kini menuliskan dengan jelas di depan tokonya bahwa mereka tidak menggunakan makanan laut dari Jepang.

Menurut TV Asahi pagi ini berbagai media China telah mengarahkan masyarakatnya agar memprotes kepada Jepang menentang pelepasan air limbah ke laut.

Namun mulai hari ini media China berubah arah ke unsur keributan dua negara seperti usulan boikot semua barang Jepang memasuki China, ungkap reporter TV Asahi pagi ini.

Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini