Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Korea Utara telah menembakkan beberapa rudal jelajah ke arah Laut Kuning pada Sabtu (2/9/2023) pagi.
Mengetahui adanya peluncuran rudal jelajah Korea Utara, militer Korea Selatan langsung bergegas mengambil tindakan untuk memantau situasi tersebut.
“Kami mempertahankan sikap kesiapan penuh melalui kerja sama yang erat dengan Amerika Serikat,” kata juru bicara militer Korea Selatan.
Baca juga: Kim Jong Un Kembali Luncurkan Rudal Balistik ke Laut Kuning
Peluncuran terbaru rudal jelajah Korea Utara dilakukan hanya beberapa hari setelah mereka menembakkan dua rudal balistik ke perairan lepas pantai timurnya dalam apa yang digambarkannya sebagai simulasi “serangan nuklir” terhadap sasaran di Korea Selatan.
Simulasi tersebut tampaknya merupakan respons terhadap latihan militer gabungan Ulchi Freedom Shield selama 11 hari antara pasukan Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).
Latihan militer gabungan tersebut diklaim oleh Korea Utara sebagai bentuk invasi terhadap wilayahnya di masa depan.
Setidaknya satu pesawat pembom strategis B-1B jarak jauh AS diterbangkan di atas Semenanjung Korea selama latihan gabungan yang berakhir Jumat (1/9/2023).
Di saat bersamaan, Korea Selatan juga menjatuhkan sanksi terhadap lima individu dan satu perusahaan Korea Utara sebagai tanggapan atas peluncuran rudal balistik.
Meskipun resolusi PBB telah melarang Korea Utara meluncurkan dan menguji rudal balistik dengan jangkauan berapa pun, Pyongyang tetap bersikeras melakukan uji coba rudal dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tampaknya akan melakukan lebih banyak uji coba rudal di tahun ini.