Aturan Baru Tentara Ukraina, Penderita HIV Harus Ikut Wajib Militer di Masa Perang Lawan Rusia
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Ukraina dilaporkan mengubah persyaratan dinas militer bagi warganya dalam masa perang melawan Rusia.
Aturan itu disebutkan kini mengizinkan wajib militer bagi orang-orang dengan berbagai kondisi penyakit kronis.
Berdasarkan keputusan baru tersebut, dilansir Russia Today, yang mulai berlaku pada akhir bulan Agustus, pihak militer Ukraina kini dapat mewajibkan wajib militer terhadap orang-orang dengan kondisi tertentu.
Baca juga: Intelijen Ukraina Ejek Aksi Rusia: Sayap Pesawat Bomber Tu-95 Dilapis Ban Mobil Gegara Drone Nakal
Kondisi tertentu itu termasuk berbagai jenis hepatitis, HIV tanpa gejala, tuberkulosis yang diobati secara klinis, serta berbagai penyakit darah.
Aturan baru ini juga mengizinkan wajib militer bagi orang-orang dengan “manifestasi gangguan mental ringan jangka pendek,” serta “penyakit sistem saraf pusat yang berkembang secara perlahan.”
Selain mencabut pembatasan terhadap kelompok-kelompok yang disebutkan di atas, militer juga meringankan persyaratan kesehatan bagi mereka yang ingin bertugas di unit elite pasukan Ukraina, angkatan udara dan laut.
Ukraina meluncurkan mobilisasi perekrutan militer pada awal-awal perang melawan Rusia, yang pecah pada Februari 2022.
Dalam beberapa bulan terakhir, Kiev tampaknya telah meningkatkan upaya wajib militernya.
RT melaporkan, hal itu ditunjukkan oleh video yang beredar secara online yang menunjukkan petugas wajib militer mengejar calon wajib militer di jalanan, secara fisik. menyerang mereka, dan mengancam mereka dengan senjata.
Pasukan Kiev menderita kerugian besar baik personel maupun perangkat keras di tengah upaya serangan balasan terhadap pasukan Rusia yang dimulai sejak Juni.
Sejauh ini, serangan balik Ukraina ke wilayah pendudukan Rusia cedenrung mandek karena berbagai faktor.
Sebaliknya, puluhan tank dan kendaraan lapis baja yang dipasok Barat, termasuk tank Leopard 2 buatan Jerman dan kendaraan tempur infanteri Bradley buatan AS, serta ribuan prajurit, dilaporkan gugur dan rusak dalam perang.
(oln/*/RT)