Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka KTT ke-18 Asia Timur di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Konferensi tersebut dihadiri oleh para pemimpin negara anggota Asia Timur.
Dalam pembukaannya, Presiden Jokowi menekankan bahwa semua negara Asia Timur yang hadir dalam konferensi memiliki tanggungjawab yang sama untuk menciptakan perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di kawasan.
"Kita semua memiliki tanggung jawab untuk tidak menciptakan konflik baru. Untuk tidak menciptakan ketegangan baru. Untuk tidak menciptakan perang baru," kata Jokowi.
Selain itu semua negara anggota juga memiliki tanggung jawab yang sama untuk menurunkan tensi yang panas dan mencairkan suasana yang beku.
"Untuk menciptakan ruang dialog. Untuk menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada," katanya.
Baca juga: Kepiting Andaliman hingga Nasi Rawon Jadi Sajian di Gala Dinner KTT ke-43 ASEAN
Presiden mengatakan dalam setiap pertemuan yang digelar kata “perdamaian” dan kata “stabilitas” banyak dikeluarkan.
Itu menunjukkan bahwa pada dasarnya, semua sadar bahwa perdamaian dan stabilitas adalah kunci utama untuk mencapai kemakmuran.
"ASEAN telah bertekad untuk menjadikan kawasan in sebagai epicentrum of growth, sehingga ASEAN akan terus bekerja, memainkan peran sebagai kontributor perdamaian dan stabilitas," katanya.
ASEAN kata Jokowi sangat menghargai apabila KTT Asia Timur yang digelar ini dapat menyepakati Pernyataan Tingkat Pemimpin mengenai tekad untuk terus menjadikan kawasan sebagai epicentrum of growth.
"Disinilah masyarakat dunia akan menilai apakah kita pemimpin yang memiliki wisdom untuk menjadikan dunia tempat yang lebih baik bagi semua," katanya.
Jokowi berharap seluruh pemimpin negara Asia Timur menjadikan forum KTT sebagai tempat memperkuat kolaborasi dan kerja sama, bukan malah justru mempertajam rivalitas.
"Saya mengajak semua pemimpin untuk menunjukkan wisdom, untuk menunjukkan kepemimpinannya agar pertemuan ini berhasil dan bermanfaat nyata bagi rakyat dunia," katanya
"Saya kembali sampaikan, disinilah masyarakat dunia akan menilai apakah kita pemimpin yang memiliki wisdom untuk menjadikan dunia tempat yang lebih baik bagi semua," pungkasnya.