News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-564, Soal Deklarasi KTT G20, Kyiv: Tak Ada yang Bisa Dibanggakan

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri India Narendra Modi tiba di Bharat Mandapam untuk KTT Pemimpin G20 di New Delhi pada 9 September 2023. - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Oleg Nikolenko menggambarkan pembahasan mengenai invasi Rusia ke Ukraina tidak ada yang bisa dibanggakan. Ludovic MARIN / POOL / AFP

TRIBUNNEWS.COM - Konflik Rusia vs Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022 kemarin, telah memasuki hari ke-564 pada Minggu (10/9/2023).

Kementerian Luar Negeri Ukraina menanggapi deklarasi bersama yang dibuat oleh para pemimpin G20.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Oleg Nikolenko menggambarkan pembahasan mengenai invasi Rusia ke Ukraina "tidak ada yang bisa dibanggakan".

Selengkapnya, simak rangkuman update perang Rusia vs Ukraina hari ke-564 berikut yang dikutip dari The Guardian:

- Deklarasi KTT G20 Tidak Ada yang Bisa Dibanggakan

Kementerian Luar Negeri Ukraina menanggapi deklarasi bersama yang dibuat oleh para pemimpin G20.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Oleg Nikolenko mengecam deklarasi tersebut karena tidak secara langsung menyebut nama Rusia.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-562: Menlu AS Puji Kekuatan Ukraina Lawan Invasi Rusia

“Jelas bahwa partisipasi pihak Ukraina akan memungkinkan para peserta untuk lebih memahami situasi," katanya.

Pejabat itu menggambarkan bagian-bagian yang berkaitan dengan invasi Rusia ke Ukraina sebagai “tidak ada yang bisa dibanggakan”.

- Perbedaan Pendapat dalam KTT G20 soal Konflik Rusia vs Ukraina

Para pemimpin G20 mengadopsi deklarasi konsensus mengenai isu-isu yang dihadapi blok tersebut setelah adanya perbedaan pendapat mengenai kata-kata mengenai perang di Ukraina.

Negara-negara Barat telah mendorong kecaman keras terhadap Rusia.

"Sementara Rusia memblokir kompromi yang dapat diterima oleh semua orang," kata seorang diplomat Uni Eropa kepada Reuters.

- Menteri Pertahanan Ukraina yang Baru Minta Mitra Kyiv Tambah Bantuan Militer

Menteri Pertahanan Ukraina yang baru dicalonkan, Rustem Umerov, meminta mitra Kyiv untuk meningkatkan pengiriman senjata berat.

“Kami berterima kasih atas semua dukungan yang diberikan… kami membutuhkan lebih banyak senjata berat,” kata Umerov dalam pidato yang diembargo yang dirilis pada hari Sabtu (9/9/2023).

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-561: Moskow Serang Pasar di Kota Kostiantynivka, 17 Orang Tewas

Perdana Menteri India Narendra Modi tiba di Bharat Mandapam untuk KTT Pemimpin G20 di New Delhi pada 9 September 2023. Ludovic MARIN / POOL / AFP (Ludovic MARIN / POOL / AFP)

- Ledakan di Ibu Kota Kyiv

Setidaknya lima ledakan terdengar pada Minggu pagi di ibu kota Ukraina, Kyiv , menurut laporan saksi mata Reuters.

Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, mengatakan sistem pertahanan udara terlibat dalam menangkis serangan udara Rusia.

- Fragmen Drone Ditemukan di Rumania

Fragmen baru drone yang mirip dengan yang digunakan oleh militer Rusia ditemukan di tanah Rumania pada Sabtu (9/9/2023).

Ini merupakan penemuan kedua dari jenisnya di wilayah Rumania dalam sepekan terakhir.

- IAEA Peringatkan Ancaman Keselamatan di PLTN Zaporizhzhia

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) memperingatkan potensi ancaman terhadap keselamatan nuklir.

Akhir-akhir ini dilaporkan ada peningkatan pertempuran di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang diduduki Rusia.

Pengawas atom PBB mengatakan para ahli di pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa melaporkan mendengar ledakan selama seminggu terakhir.

- Hubungan Bilateral Ukraina dan Jepang

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengataka dia telah setuju untuk memulai pembicaraan bilateral dengan Jepang.

Ukraina-Jepang membahas mengenai jaminan keamanan pada pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi, di Kyiv.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini