TRIBUNNEWS.COM - Dua relawan asing di Ukraina dilaporkan tewas akibat serangan udara Rusia pada Minggu (10/9/2023).
Dilansir Insider, 4 relawan dari Road to Relief, kelompok yang bertujuan mengevakuasi orang-orang yang terluka di garis depan, terjebak di dalam sebuah van.
Van mereka terbalik dan terbakar akibat terkena serangan udara Rusia di dekat Kota Chasiv Yar.
Dalam akun Instagram-nya, organisasi Road to Relief berkata Anthony Ihnat dari Kanada tewas dalam serangan itu.
Sementara relawan medis dari Jerman Ruben Mawick dan relawan dari Swedia, Johan Mathias Thyr terluka parah.
Penumpang keempat, Emma Igual dari Spanyol, awalnya tidak diketahui keberadaannya setelah serangan itu.
Baca juga: Partai Vladimir Putin Unggul dalam Pemilu Rusia dan 4 Wilayah Jajahan di Ukraina
Beberapa jam setelahnya, Penjabat Menteri Luar Negeri Spanyol José Manuel Albares mengatakan kepada media Spanyol bahwa pihak berwenang di Madrid telah menerima “konfirmasi lisan” atas kematian Igual.
Para sukarelawan itu sedang dalam perjalanan menuju pinggiran kota Bakhmut untuk meninjau kebutuhan warga sipil di sana.
Bakhmut menjadi titik lokasi pertempuran terpanjang dan paling berdarah dalam perang tersebut sebelum jatuh ke tangan Rusia pada bulan Mei.
Pasukan Ukraina kini telah menguasai pinggiran barat Bakhmut dan melancarkan serangan balasan di wilayah tersebut.
Serangan di Ibu Kota Kyiv
Sementara itu di hari yang sama, para pejabat Ukraina melaporkan bahwa Rusia meluncurkan belasan drone ke Kyiv dan wilayah sekitarnya pada Minggu pagi, melukai sedikitnya lima warga sipil, Associated Press melaporkan.
Angkatan udara Ukraina kemudian mengatakan pihaknya telah menjatuhkan 26 dari total 33 drone.
Kepala administrasi militer Kyiv, Serhii Popko, melaporkan puing-puing drone Shahed buatan Iran jatuh di beberapa distrik kota dan melukai setidaknya satu warga sipil.
Popko menambahkan bahwa sebagian besar puing-puing jatuh di tanah terbuka, meskipun satu apartemen bertingkat tinggi rusak karenanya.
Wali kota Kyiv Vitali Klitschko kemudian mengkonfirmasi bahwa seorang warga sipil terluka di pusat bersejarah kota tersebut dan menerima bantuan di tempat.
Baca juga: Dalam Tujuh Hari, Rusia Pakai Rudal Jarak Jauh Gempur Ukraina: Ini Detail Target Tentara Moskow
Gubernur wilayah Kyiv, yang mengelilingi namun tidak termasuk ibu kota, juga melaporkan bahwa serangan pesawat tak berawak tersebut melukai empat orang di seluruh provinsi, salah satu korban harus dibawa ke rumah sakit.
Dalam sebuah postingan di Facebook, Gubernur Ruslan Kravchenko mengatakan bahwa drone tersebut juga merusak fasilitas infrastruktur serta berbagai bangunan sipil, termasuk rumah dan toko pribadi, rumah sakit, pusat rehabilitasi, sekolah dan taman kanak-kanak.
Kemajuan Pasukan Ukraina
Sementara itu, Ukraina melaporkan pada hari Senin bahwa pasukannya telah merebut kembali lebih banyak wilayah di front timur dan selatan dalam serangan balasan militernya terhadap pasukan Rusia.
Dilansir cnbc.com, Wakil Menteri Pertahanan Hanna Maliar mengatakan pasukan Kyiv telah merebut kembali hampir 2 km persegi wilayah dalam seminggu terakhir di sekitar kota Bakhmut di bagian timur yang hancur.
Maliar mengatakan kepada televisi Ukraina bahwa pasukan Ukraina merebut sebagian desa Opytne di selatan kota Avdiivka dan “sebagian berhasil” di dekat desa Novomaiorske di wilayah timur Donetsk.
“Ada pergerakan di dekat Opytne; Pasukan pertahanan Ukraina merebut sebagian dari pemukiman ini,” kata Maliar.
Dia juga melaporkan beberapa keberhasilan di dekat Andriivka dan Klishchiivka, sebuah desa di ketinggian selatan Bakhmut.
Pasukan Kyiv telah membebaskan 49 km persegi di dekat Bakhmut sejak dimulainya serangan balasan yang berlangsung selama tiga bulan, kata Maliar.
Di selatan, di mana pasukan Ukraina berusaha maju menuju Laut Azov dalam upaya yang dimaksudkan untuk memecah belah pasukan Rusia, Maliar mengatakan Kyiv telah merebut kembali 1,5 km persegi dalam seminggu terakhir.
Baca juga: Militer Rusia: 3 Kapal Pendarat Berisi 36 Pasukan Khusus Raiders Ukraina Kami Tenggelamkan
Maliar menambahkan bahwa pasukan Ukraina berhasil mencapai selatan desa Robotyne dan barat Verbove di wilayah Zaporizhzhia.
Kyiv telah merebut kembali desa-desa dan permukiman dalam serangan yang telah berlangsung selama tiga bulan.
Namun pegerakan tentara Ukraina terhambat oleh luasnya ladang ranjau dan parit yang dibuat Rusia.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)