TRIBUNNEWS.COM - Jenderal Amerika Serikat memperingatkan Ukraina hanya mempunyai waktu enam minggu lagi sebelum perubahan cuaca menghambat serangan balasannya.
Di sisi lain, Ukraina memberi isyarat akan terus berperang hingga musim dingin.
“Masih ada waktu yang cukup, sekitar 30 hingga 45 hari tersisa untuk menghadapi cuaca buruk,” kata Mark Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal AS kepada BBC Internasional, Minggu (10/9/2023).
"Setelah itu, lumpur dan hujan kemungkinan besar akan berdampak pada kemampuan manuver medan perang," katanya.
Sesuai dengan pesan “setengah penuh” yang datang dari pejabat pemerintahan Joe Biden akhir-akhir ini, Mark Milley mengatakan serangan balasan telah mencapai “kemajuan yang sangat stabil” sejak dimulai pada awal Juni 2023.
“Ukraina belum selesai, pertempuran ini belum selesai, dan mereka belum menyelesaikan bagian pertempuran yang ingin mereka capai. Masih terlalu dini untuk mengatakan bagaimana ini akan berakhir,” katanya.
Baca juga: 2 Relawan Asing Tewas Terkena Serangan Rusia, Sedang Dalam Perjalanan Meninjau Kebutuhan Warga Sipil
Laporan pada Minggu (10/9/2023) menunjukkan hanya kemajuan tambahan di sekitar salah satu wilayah serangan utama Ukraina, dekat desa Robotyne di wilayah Zaporizhzhia.
Saluran Telegram tidak resmi milik Brigade ke-46 Ukraina, yang terbukti menjadi sumber informasi terpercaya, mengatakan pasukan telah maju ke timur desa tetangga.
Namun, mereka mengatakan pasukan Rusia masih berada di tempat yang lebih tinggi di dekatnya, sehingga memberi mereka keuntungan, seperti diberitakan Newsweek.
Sementara itu, pembaruan online dari komando selatan 'Tavria' menyatakan, “Kami terus membuat kemajuan kecil di wilayah Robotyne. Sekitar 1,5 kilometer persegi wilayah Ukraina telah dibebaskan.”
Laporan itu tidak menyebutkan berapa lama jangka waktu yang dimaksud.
Serangan Balasan Ukraina akan Terus Berlanjut
Baca juga: Lagi, Tank Challenger 2 yang Perkasa Hancur di Ukraina, Milisi Rusia: Cukup Pakai Satu Rudal Kornet
Ketika ditanya tentang tingkat kemajuan pasukannya pada Jumat (8/9/2023), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersikeras Ukraina masih memiliki inisiatif.
Namun, ia mendesak peserta konferensi di Kyiv untuk tidak melihat serangan balasan seperti sebuah film yang semuanya dilakukan dalam 90 menit.