Kepala pemerintahan Libya di wilayah timur, Osama Hamad, mengatakan kepada televisi lokal lebih dari 2.000 orang tewas dan ribuan lainnya hilang.
Setelah menghantam Yunani pekan lalu, Badai Daniel menyapu Mediterania pada Minggu (10/9/2023), membanjiri jalan-jalan dan menghancurkan bangunan-bangunan di Derna, dan menghantam permukiman lain di sepanjang pantai, termasuk kota Benghazi terbesar kedua di Libya.
Baca juga: Polisi Tunisia Tinggalkan Puluhan Migran di Gurun, Pria Migran: Kami akan Dibuang ke Libya
Libya secara politik terbagi antara timur dan barat dan layanan publik telah hancur sejak pemberontakan yang didukung NATO pada tahun 2011 yang memicu konflik bertahun-tahun.
Pemerintahan yang diakui secara internasional di Tripoli tidak menguasai wilayah timur.
Di Tripoli, Dewan Kepresidenan yang beranggotakan tiga orang dan berfungsi sebagai kepala negara di negara yang terpecah belah tersebut meminta bantuan komunitas internasional.
“Kami menyerukan negara-negara persaudaraan dan sahabat serta organisasi internasional untuk memberikan bantuan,” katanya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Libya