TRIBUNNEWS.COM -- Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pertemuan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada Rabu (13/9/2023).
Pertemuan bersejarah tersebut digelar di Kosmodrom Vostochny, sebuah lokasi peluncuran roket luar angkasa paling modern di Rusia, yang terletak di antara hutan di Rusia timur.
Lalu mengapa pertemuan langka tersebut digelar di lokasi tersebut.
Baca juga: Kalimat Kim Jong Un yang Bikin Panas Dingin Negara Barat Saat Temui Vladimir Putin
Dalam pertemuan itu salah satunya kedua pemimpin negara ini melakukan kerjasama pengembangan teknologi baik militer maupun ruang angkasa.
Putin menyatakan akan membantu Korea Utara mengembangkan teknologi antariksa dan membangun satelit luar angkasa.
Kosmodrom Vostochny mulai beroperasi pada tahun 2016 dan terletak di wilayah Amur di Timur Jauh Rusia, tidak jauh dari perbatasan Rusia dengan Tiongkok dan sekitar 1.500 km (930 mil) dari pelabuhan Vladivostok.
Dikutip dari The Guardian, Putin memerintahkan pembangunan kosmodrom tersebut untuk mengurangi ketergantungan pada Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan, yang memperoleh kemerdekaan setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.
Pernah ada pangkalan rudal balistik antarbenua (ICBM) Soviet yang dikenal sebagai Svobodny 18, hanya beberapa kilometer dari kompleks Vostochny. Pangkalan itu ditutup pada tahun 1993.
Pertemuan dengan Kim – yang oleh mantan presiden AS Donald Trump disebut sebagai “manusia roket” – di Vostochny menyoroti kekhawatiran negara-negara Barat mengenai pengembangan kemampuan rudal Korea Utara.
Rudal balistik antarbenua terbaru Korea Utara Hwasong-18 – ICBM pertama yang menggunakan bahan bakar roket padat – telah menghidupkan kembali perdebatan mengenai kemungkinan hubungan Rusia dengan pengembangan rudal dramatis negara bersenjata nuklir tersebut.
Baca juga: Bertemu Kim Jong Un, Putin Janji akan Bantu Korea Utara Bangun Satelit
Pembangunan Vostochny memakan biaya miliaran dolar, sehingga memberikan dorongan bagi perekonomian lokal, namun pembangunannya terhambat oleh penundaan berulang kali dan beberapa skandal korupsi.
Peluncuran pertama dilakukan pada tahun 2016, ketika roket Soyuz-2 diluncurkan. Peluncuran terbaru adalah roket Soyuz yang membawa pesawat ruang angkasa Luna-25 yang bernasib buruk, yang jatuh ke bulan.