TRIBUNNEWS.COM - Seorang balita di Malaysia yang berusia 2 tahun sejak lahir menderita Werewolf Syndrome, kondisi langka yang menyebabkan tubuh anak itu dipenuhi rambut.
Anak yang bernama Adik Missclyen bertemu dengan Raja Malaysia Sultan Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah.
Raja Malaysia dan Raja Permaisuri Agong Tunku Azizah Aminah Maimunah Iskandariah menjuluki balita itu sebagai "anak dari surga", dikutip dari NY Post.
Ayah Adik Missclyen, Roland Jimbai (47) mengaku sangat terharu dengan pujian Raja Malaysia kala bertemu Missclyen di kampung halamannya di Bintulu, Malaysia pada 11 September 2023 kemarin.
"Saya tidak bisa berkata-kata," kata Jimbai kepada Newsflash.
Missclyen menderita penyakit hipertrikosis bawaan, suatu kondisi yang didefinisikan oleh National Library of Medicine sebagai “pertumbuhan rambut berlebihan di bagian tubuh mana pun”.
Baca juga: Apa Itu Baby Blues Syndrome? Berikut Penyebab, Gejala hingga Cara Mengatasinya
Hipertrikosis bawaan juga dikenal sebagai “Werewolf Syndrome".
Sebenarnya, hipertrikosis sangat jarang terjadi.
Kurang dari 100 kasus yang tercatat sejak Abad Pertengahan.
Missclyen juga lahir tanpa lubang hidung, lapor Mirror.
"Saya sangat senang kami mendapat kesempatan untuk bertemu Raja dan Ratu," imbuh Jimbai.
"Mereka bertemu keluarga kami dan berfoto bersama Misclyen," katanya.
Baca juga: Lidah Pria di Ohio AS jadi Hijau dan Berbulu Akibat Merokok
Orang Asing Sering Memandang Sebelah Mata
Ayah gadis kecil itu pun berharap keluarganya dapat bertemu dengan “pasangan kerajaan itu lagi jika memungkinkan.”
“Raja menyuruh saya untuk merawat Missclyen karena dia adalah anugerah Tuhan,” kata Jimbai.
Ia pun merasa sangat terhormat dan bangga ketika Raja Malaysia menjuluki Missclyen sebagai anak dari surga.
Jimbai menceritakan bahwa orang asing sering memandang sebelah mata kondisi anaknya.
Bahkan pernah ada yang menyebut gadis kecil itu 'anak binatang'.
Baca juga: Anak Penderita Down Syndrome yang Dirawat di Karawang Overstay Hampir 4 Tahun, Ini Reaksi Imigrasi
“Awalnya kami sangat terluka dan merasa stres,” keluh Jimbai.
“Kami merasa kesal dan mulai menghindari membawanya ke tempat umum, kecuali untuk pemeriksaan lanjutan di rumah sakit.”
“Kami sangat takut dengan apa yang akan dikatakan orang,' ungkapnya.
Meski tubuh gadis kecil itu penuh rambut, kondisi itu tidak mempengaruhi kesehatannya, lapor Daily Mail.
Belum Ada Obat Sembuhkan Hipertrikosis
Hingga saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan hipertrikosis.
Ini bukan kasus hipertrikosis pertama yang diketahui, yang bisa muncul saat lahir atau muncul saat dewasa.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)