TRIBUNNEWS.COM - Berikut rangkuman peristiwa yang terjadi di Timur Tengah dalam beberapa hari terakhir.
Sejumlah peristiwa internasional yang terjadi belakangan mendapat beragam perhatian.
Di antaranya yakni gempa di Maroko, banjir di Libya, hingga konflik Sudan.
Maroko diguncang gempa berkekuatan 6,8 skala Richter pada Jumat (8/9/2023) kemarin.
Selengkapnya simak rangkumannya berikut ini:
- Gempa di Maroko
Gempa berkekuatan 6,8 skala Richter yang meluluhlantahkan wilayah Pegunungan Atlas di sekitar Marrakesh, Maroko.
Baca juga: Korban Gempa Capai Ribuan, GFI Kirim Bantuan dan Tim Kemanusiaan ke Maroko
Meski banyak menerima tawaran bantuan dari komunitas internasional, Maroko hanya menerima sedikit dari bantuan yang diberikan.
Banyak negara mengirim tim relawan ke negara itu untuk membantu proses evakuasi.
Salah satunya Spanyol.
Desa-desa terpencil hancur akibat gempa mematikan itu.
Ahcan Ait Majid, seorang penggembala berusia 70 tahun, kehilangan istrinya yang berusia 50 tahun dan dua putranya akibat gempa.
“Saya belum pernah mengetahui hal seperti ini,” katanya kepada Al Jazeera.
“Saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan sekarang.”
Baca juga: Media Amerika Soroti Selebrasi Sujud Syukur Timnas Maroko
- Badai Daniel, Banjir di Libya
Di tempat terpisah, Libya menderita kehancuran akibat diterjang Badai Daniel.
Badai tersebut membuat dua bendungan besar di kota Derna, Libya jebol.
Korban jiwa yang tersapu ke laut tak terhitung jumlahnya.
Lebih dari 6.000 orang tewas, 10.000 orang hilang, dan 30.000 lainnya terpaksa mengungsi.
Pemerintah menggali kuburan massal untuk memakamkan sekitar 700 korban banjir di Libya Selasa (12/9/2023).
Citra satelit menunjukkan tingkat bencana yang terjadi di Derna.
"Ini diperburuk oleh buruknya pemeliharaan dan infrastruktur," kata Wakil Walikota Ahmed Madroud.
Baca juga: PBB Sebut Banjir di Libya Sebenarnya Bisa Dihindari jika Koordinasi Diterapkan dengan Baik
- Konflik Sudan
Tentara Sudan membunuh sedikitnya 40 orang dalam serangan pesawat tak berawak di Khartoum.
Militer dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter bertempur untuk menguasai negara tersebut.
Serangan pesawat tak berawak di pasar terbuka di selatan Ibu Kota Sudan, Khartoum, telah menewaskan sedikitnya 40 orang, kata para aktivis dan pekerja medis.
Setidaknya 70 orang lainnya terluka dalam serangan di lingkungan Mayo di Khartoum.
Banyak dari mereka harus diamputasi.
Kelompok tersebut mengunggah rekaman di media sosial yang menunjukkan mayat-mayat dibungkus kain putih di halaman terbuka rumah sakit.
Baca juga: Militer Sudan Serang Pasar di Khartoum, 40 Orang Tewas dan 70 Lainnya Terluka
- Israel Serang Pantai Barat Suriah
Israel melancarkan serangan udara di pantai barat Suriah pada Rabu (13/9/2023).
Serangan tersebut menewaskan dua tentara Suriah dan melukai enam lainnya, kata media pemerintah, dilansir Al Jazeera.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang memantau perang mengatakan serangan juga menargetkan gudang senjata milik kelompok Hizbullah.
Belakangan diketahui, wilayah yang terkena rudal Israel itu merupakan tanah kelahiran Presiden Bashar al-Assad.
Kantor berita Suriah mengutip seorang pejabat militer yang identitasnya dirahasiakan, mengatakan rudal juga mengenai unit pertahanan udara di provinsi Tartou.
Baca juga: Saat Putin Bicara Soal Eks Tangan Kanannya yang Membelot ke Israel
Laporan itu menerangkan rudal ditembakkan oleh pesawat tempur yang terbang di atas Laut Mediterania.
"Tepat pukul 17.22 sore ini, musuh Israel melakukan serangan dari arah Laut Mediterania yang menargetkan beberapa situs pertahanan udara kami di Tartous," ungkap SANA.
“Agresi tersebut menyebabkan kematian dua tentara, dan melukai enam lainnya,” tambahnya.
Pemantau perang yang berbasis di Inggris juga mengonfirmasi kematian dua tentara tersebut.
"Seorang pejuang yang kewarganegaraannya tidak diketahui juga tewas," kata pemantau perang itu.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)