News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Setelah Kim Jong Un, Diplomat Top China Wang Yi Bakal Kunjungi Rusia, Bahas soal Keamanan

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Direktur Kantor Komisi Luar Negeri Pusat China Wang Yi di Kremlin di Moskow pada 22 Februari 2023. - Diplomat top China, Wang Yi bakal melakukan perjalanan ke Rusia.

Hubungan tersebut melampaui ideologi sosialis dan ketidakpercayaan mereka terhadap Amerika Serikat dan Barat.

Beijing telah lama menjadi penyambung perekonomian Pyongyang melalui perdagangan, dan pada tahun lalu, Beijing juga mulai menjadi milik Moskow melalui peningkatan pembelian minyak dan gas Rusia.

Diplomat senior China Wang Yi mengunjungi Moskow, Rabu (22/2/2023). (gb.china-embassy.gov.cn)

Baca juga: NATO Siap Perang Panjang di Ukraina, Perdamaian Tercapai jika Rusia Kalah

"Apapun yang terjadi dengan Rusia dan Korea Utara tidak dapat terjadi tanpa sepengetahuan Tiongkok."

"Saya tidak berpikir mereka akan bekerja sama secara militer tanpa persetujuan Beijing," kata pakar hubungan China-Rusia Universitas New South Wales Australia, Alexander Korolev, dikutip dari BBC.

China bahkan dapat melihat Korea Utara sebagai wakil yang berguna untuk membantu Rusia dalam perang di Ukraina, tambahnya.

"Dengan memberi lampu hijau kepada Korea Utara untuk melakukan kerja sama militer dengan Rusia adalah sebuah cara untuk membantu Rusia dengan biaya reputasi yang sangat rendah."

"Hal ini dapat menyalahkan rezim jahat Korea Utara yang tindakannya tidak ada hubungannya dengan mereka. Ini akan menjadi langkah yang cerdas, jika inilah masalahnya," lanjutnya.

Baca juga: Kim Jong Un Kembali ke Korea Utara setelah 6 Hari di Rusia, Bawa Hadiah Drone dan Rompi Anti Peluru

Wang terakhir kali mengunjungi Rusia pada bulan Februari pada malam peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina.

Dikutip dari CNA, pertemuan tersebut sempat membuat AS khawatir, yang menuduh kedua negara pada saat itu mempunyai visi yang sama bahwa "perbatasan dapat digambar ulang dengan paksa".

Menjelang kunjungan minggu ini, Wang melakukan perjalanan ke Malta selama berjam-jam untuk melakukan pembicaraan "konstruktif" dengan penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan.

Pembicaraan akhir pekan ini adalah yang terbaru dari serangkaian pertemuan tingkat tinggi antara pejabat AS dan China, yang dapat meletakkan dasar bagi pertemuan tahun ini antara Xi Jinping dan Joe Biden.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini