Rudal Ukraina Hantam Markas Besar Armada Laut Hitam Rusia di Sevastopol, Kota Dipenuhi Asap
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Sevastopol, Mikhail Razvozhaev mengabarkan, markas besar Armada Laut Hitam Rusia di Sevastopol diserang rudal Ukraina, Jumat (22/9/2023).
Mikhail Razvozhaev menyatakan, serangan rudal itu terjadi pada pagi. Kini pihaknya telah mengumumkan berakhirnya situasi darurat atas ancaman rudal.
Jalur-jalur penerbangan di Sevastopol juga sudah kembali beraktivitas.
Baca juga: Sevastopol Kena Rudal: Ukraina Balas Kirim Salam ke Kim Jong Un, Rusia Dihantam Storm Shadow Inggris
Namun dia meminta warga untuk menahan diri melakukan perjalanan ke pusat kota.
"Jalan-jalan diblokir di sana dan “sejumlah acara khusus sedang berlangsung”," kata dia, Jumat dilansir Sputnik.
Dilaporkan, serangan rudal itu membuat api berkobar di markas besar Armada Laut Hitam Rusia tersebut.
Razvozhaev mengatakan, para pekerja unit layanan darurat terus bekerja memadamkan api
“Ada cukup tenaga kerja dan sumber daya,” katanya.
“Harap tetap tenang. Situasinya berada di bawah kendali layanan darurat. Berdasarkan informasi awal, infrastruktur sipil di sekitar markas armada tidak mengalami kerusakan. Orang-orang yang berada di jalan pada saat serangan rudal terjadi juga tidak terluka,” tegas Razvozhaev.
Informasi mengenai para korban sedang diklarifikasi.
“Musuh melancarkan serangan rudal ke markas armada. Sebuah pecahan jatuh di dekat Teater Lunacharsky… Semua layanan operasional menuju lokasi kejadian. Informasi tentang korban sedang diklarifikasi. Harap tetap tenang. Dan jangan memposting foto dan video ," kata Razvozhaev di Telegram.
Kota Penuh Asap, Lalu-lintas di Jembatan Krimea Disetop
Dia memperingatkan kemungkinan serangan baru terhadap markas Armada Laut Hitam.
Atas serangan rudal tersebut, Rusia mengaktifkan sistem pertahanan udara di Semenanjung Krimea.
Selain itu, lalu-lintas dan pergerakan mobil di jembatan Krimea untuk sementara dihentikan.
"Pusat kota dipenuhi asap, sirene serangan udara terdengar," lapor koresponden Sputnik.
Kementerian Pertahanan Rusia (MoD) mengatakan bahwa sekitar pukul 10.30 waktu setempat pertahanan udara menghancurkan sebuah peluru kendali Ukraina dan dua drone jenis pesawat di lepas pantai barat Krimea.
"Dua drone juga ditembak jatuh pada malam tanggal 22 September," menurut Kementerian Pertahanan Rusia.
(oln/sputnik/tmt/*)