News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Sinyal Merah Buat Rusia, AS Bersedia Kirim Rudal ATACMS ke Ukraina, Hulu Ledak Pakai Bom Cluster

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto selebaran ini diambil pada 6 Juni 2022 dan dirilis oleh Kepala Staf Gabungan Korea Selatan melalui kantor berita Yonhap di Seoul menunjukkan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) menembakkan rudal dari lokasi yang dirahasiakan di pantai timur Korea Selatan selama Korea Selatan- Latihan tembak-menembak bersama AS bertujuan untuk melawan uji coba rudal Korea Utara. Korea Selatan dan Amerika Serikat menembakkan delapan rudal balistik pada 6 Juni sebagai tanggapan atas uji coba senjata Korea Utara pada hari sebelumnya, kata militer Seoul.

Sinyal Merah Buat Rusia, AS Bersedia Kirim Rudal ATACMS ke Ukraina, Hulu Ledak Pakai Bom Klaster

TRIBUNNEWS.COM -  Amerika Serikat (AS) dilaporkan berubah pikiran dan akhirnya bersedia mengirimkan permukaan-ke-permukaan Army Tactical Missile System (ATACMS) jarak jauh ke Ukraina.

Meski begitu, AS disebutkan hanya mau mengirimkan rudal ATACMS dalam jumlah kecil ke Kiev.

Keputusan ini seolah menjadi tindakan 'menjilat ludah sendiri' bagi AS yang sebelumnya bersikeras enggan mengirimkan rudal ATACMS ke Ukraina untuk memerangi invasi Rusia.

Sebaliknya, keputusan ini menjadi sinyal merah bagi Rusia karena berpotensi kena hajar rudal yang ditembakkan dari jarak ratusan kilometer.

Baca juga: AS Berpotensi Kirim Rudal ATACMS ke Ukraina, Rusia Bisa Kena Hantam dari Jarak Ratusan Kilometer

Laporan soal berubahnya keputusan Washington itu dilansir NBC News mengutip sejumlah pejabat anonim yang mengetahui masalah tersebut, Jumat (22/9/2023).

Disebutkan, janji pengiriman rudal ATACMS tersebut dibuat oleh Presiden AS Joe Biden dalam pertemuan dengan rekanannya dari Ukraina, Presiden Volodymyr Zelensky sehari sebelumnya.

Para pejabat tersebut, yang berbicara kepada NBC News tanpa menyebut nama, tidak mengungkapkan kapan pengumuman paket ATACMS akan dibuat atau kapan rudal tersebut akan benar-benar sampai ke Ukraina.

Mereka, hanya menggambarkan jumlah amunisi yang akan dikirimkan hanya “sedikit. ”

MGM-140 Army Tactical Missile System (ATACMS) adalah rudal permukaan-ke-permukaan yang diproduksi oleh perusahaan pertahanan AS Lockheed Martin. (Wikipedia)

Hulu Ledak Pakai Bom Cluster

Rudal ATACMS memiliki jangkauan sekitar 190 mil (lebih dari 300 kilometer), dan pengirimannya diperkirakan akan lebih meningkatkan kemampuan jarak jauh Ukraina.

Kiev telah berulang kali meminta amunisi jenis ini dari Washington.

Posisi pemerintahan Biden mengenai masalah ini tampaknya telah berubah dalam beberapa bulan terakhir.

Jika sebelumnya pemerintahan AS menolak secara penuh permintaan Ukraina, kini berubah menjadi “pertimbangan” atas tindakan tersebut.

Belum jelas apakah Washington akan memberi Kiev peluncur tambahan untuk menembakkan rudal ATACMS.

Jika AS tidak mengalokasikan kendaraan tambahan untuk tugas ini, rudal tersebut tampaknya akan ditembakkan oleh beberapa peluncur roket HIMARS dan sistem sejenisnya, yang sebelumnya dipasok ke Kiev oleh Washington dan sejumlah sekutu Ukraina yang terhimpun dalam NATO.

Rudal-rudal tersebut diperkirakan akan menggunakan hulu ledak bom cluster (klaster) yang kontroversial.

"Hulu ledak klaster ini berisi lusinan bom yang lebih kecil," kata beberapa sumber mengatakan kepada Washington Post.

Sebuah B-1B Lancer menjatuhkan bom cluster selama latihan tembak langsung 05 November 2000. (USAF / AFP)

Para pejabat yang tidak mau disebutkan namanya tidak memberikan penjelasan mengapa versi kluster dari hulu ledak rudal tersebut menjadi yang dipilih.

Pun, AS diyakini punya persediaan rudal ATACMS dengan hulu ledak kluster lebih banyak dibandingkan rudal berhulu ledak yang dilengkapi muatan kesatuan yang besar.

Awal tahun ini, AS setuju untuk memasok Kiev dengan peluru artileri kluster kaliber 155 mm standar NATO.

AS mengakui bahwa hal tersebut merupakan “tindakan sementara” untuk mengkompensasi kekurangan amunisi konvensional.

Pengiriman tersebut mendapat kritik keras, bahkan oleh sekutu terdekat AS, mengingat sifat kontroversial dari amunisi tersebut.

Cluster shell telah dilarang oleh banyak negara di seluruh dunia karena tingkat kerusakannya yang tinggi dan kemampuannya untuk mencemari medan perang dengan bom-bom yang tidak meledak, yang masih aktif dan menimbulkan ancaman bagi warga sipil selama bertahun-tahun.

(oln/RT/NBC/NYP/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini