Diperintahkan Putin, Medvedev Kunjungi Pasukan Rusia di Garis Depan, Kode Moskow Gempur Ukraina?
TRIBUNNEWS.COM - Mantan pemimpin Rusia, Dmitry Medvedev dilaporkan mengunjungi pasukan di dekat garis depan di wilayah Donetsk, timur Ukraina, atas perintah Presiden Vladimir Putin, Selasa (26/9/2023).
Diketahui, sejumlah pejabat tinggi Rusia memang telah mengunjungi wilayah pendudukan Rusia di Ukraina sejak serangan Moskow dimulai tahun lalu.
Itu termasuk kedatangan Vladimir Putin, yang melakukan kunjungan mendadak ke pelabuhan Mariupol di Ukraina tenggara pada Maret silam.
Baca juga: Sevastopol Dikurung Rudal Ukraina, Eks-Perwira CIA Ingatkan AS Soal Pembalasan Rusia
“Atas instruksi presiden, saya mengunjungi lapangan tembak di dekat garis kontak di wilayah Republik Rakyat Donetsk,” kata Medvedev, yang sebelumnya menjabat sebagai presiden dan perdana menteri.
“Prajurit menunjukkan kualitas tempur yang luar biasa dalam hal kemauan, keteguhan, dan sikap umum terhadap kemenangan,” kata Medvedev, yang kini menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Kremlin, dalam sebuah video yang diposting di media sosial.
Dia menambahkan bahwa “lebih dari 325.000 orang” telah direkrut ke dalam Angkatan Bersenjata Rusia sejak awal tahun ini – naik dari angka 280.000 yang dia berikan pada awal bulan.
Angka-angka ini belum bisa diverifikasi secara independen.
Medvedev telah menjadi salah satu tokoh paling keras di Moskow dalam mendukung serangan Ukraina dan sering mengecam Barat dalam postingan-postingan yang berbau hasutan di media sosial.
Rusia mengklaim menganeksasi wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia di Ukraina pada September 2022, namun tidak sepenuhnya menguasai satu pun wilayah tersebut.
Kode Moskow Bakal Gempur Ukraina?
Kunjungan Medvedev ke garis depan medan pertempuran menimbulkan spekulasi kalau Rusia akan menggempur Ukraina secara habis-habisan.
Kunjungan ini datang setelah Institute for the Study of War, sebuah wadah pemikir berbasis di Washington DC, Amerika Serikat, memberikan bocoran kalau Vladimir Putin segera mengeluarkan keputusan soal perang.
Sebuah sumber yang digambarkan oleh ISW sebagai "orang dalam" Kremlin mengklaim kalau Putin telah memberi deadline waktu kepada menteri pertahanannya, Sergei Shoigu, hingga awal bulan depan untuk menghentikan serangan balasan Ukraina.
"Putin juga menuntut pasukan Rusia melancarkan operasi ofensif terhadap kota-kota besar, seperti Kherson, Odessa, Kharkiv, atau Dnepropetrovsk," kata sumber Kremlin ke analis ISW.
ISW mencatat bahwa jika kabar adanya permintaan Putin untuk secara dramatis meningkatkan posisi Rusia di garis depan adalah benar adanya, hal ini dapat menjelaskan mengapa pasukan Rusia sering melancarkan serangan balik meskipun hal itu menimbulkan kerugian besar bagi militer Rusia.