TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya 52 orang tewas dalam festival perayaan Maulid Nabi Muhammad di Pakistan, Jumat (29/9/2023).
Dilansir Independent, polisi setempat berkata ledakan yang dicurigai sebagai bom bunuh diri itu, terjadi di sebuah masjid di Mastung, distrik Balochistan.
Sebelum kejadian, telah muncul peringatan-peringatan adanya serangan teror selama rangkaian festival yang merayakan hari lahir Nabi Muhammad SAW.
Seorang polisi senior, Mohammad Nawaz termasuk di antara korban yang tewas, kata administrator pemerintah Atta Ullah kepada Associated Press.
Lebih dari 50 orang lainnya terluka dalam ledakan itu.
Pejabat kesehatan memberikan jumlah korban tewas terbaru ketika seorang perwira polisi senior mengatakan seorang pembom bunuh diri dengan sengaja “meledakkan dirinya di dekat kendaraan Wakil Inspektur Polisi”.
Baca juga: Pemenang Miss Universe Pakistan Tidak Diakui Negara, Disebut Memalukan dan Menghina Perempuan
Ledakan tersebut merupakan serangan kedua di Mastung bulan ini.
Ledakan sebelumnya terjadi pada tanggal 14 September 2023 yang menargetkan peserta kampanye partai politik Jamiat Ulema-e-Islam Fazl.
Beberapa anggota senior partai terluka dalam ledakan itu.
Pengeboman hari ini tak terelakkan meskipun pihak berwenang telah memerintahkan pasukan keamanan untuk waspada tinggi menjelang Maulid Nabi.
Festival ini biasanya melibatkan pertemuan publik besar-besaran di mana makanan gratis dibagikan kepada masyarakat.
Menteri Dalam Negeri sementara Pakistan mengatakan tindakan yang menargetkan orang-orang selama perayaan Maulid Nabi adalah sebuah “tindakan keji”.
Sarfraz Bugti mengecam pemboman tersebut dan mengungkapkan kesedihan dan kesedihan atas hilangnya nyawa korban.
Presiden Pakistan Arif Alvi mengutuk serangan itu.
Ia meminta pihak berwenang untuk memberikan semua bantuan kepada korban luka dan keluarganya.
Dalam pesan terpisah, Presiden Alvi serta Perdana Menteri sementara Anwaarul-haq-Kakar menyerukan persatuan dan agar masyarakat mematuhi ajaran nabi Islam.
Baca juga: Apa yang Mengompori Radikalisasi Pemuda di Pakistan?
Tehrik-e Taliban Pakistan, sebuah kelompok payung dari berbagai kelompok Islam Sunni garis keras, membantah pihaknya melakukan serangan tersebut.
ISIS di Pakistan sebelumnya mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan di Balochistan dan tempat lain.
Pada bulan Juli, lebih dari 40 orang tewas dalam serangan bom bunuh diri di provinsi barat laut Khyber Pakhtunkhwa pada pertemuan partai politik agama lainnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)