Batalyon Storm-Z, Hukuman Mati Ala Militer Rusia Buat Prajurit yang Minum Alkohol dan Langgar Aturan
TRIBUNNEWS.COM - Tentara Rusia yang kedapatan meminum alkohol bakal mendapat sanksi keras dan dikirim ke batalyon hukuman, dimana mereka kemungkinan besar akan tewas dalam pertempuran.
Laporan tersebut dilansir Reuters, Selasa (3/10/2023) yang menyebut unit-unit tempur tersebut terdiri dari tentara yang melanggar aturan militer, seperti mabuk-mabukan.
"Mereka dikirim ke pertempuran sengit sebagai umpan meriam dengan peluang bertahan hidup yang kecil," lapor tulisan media tersebut.
Baca juga: Cegah Rudal Storm Shadow Meluncur ke Krimea, Rusia Bombardir Pangkalan Udara Militer Ukraina
Reuters mengatakan unit tersebut dikenal sebagai batalyon Storm-Z.
"Setidaknya lima tim Storm-Z terlacak bertempur di timur dan selatan negara itu pada musim panas ini," lapor Reuters.
Baca juga: Paratrooper VDV, Pasukan Baret Biru Elite Rusia yang Babak Belur Karena Berubah Jadi Infanteri
Batalyon Hukuman Mati
Batalyon-batalion Storm-Z tersebut telah ada sejak April tahun ini, namun penyelidikan Reuters – yang diterbitkan pada Selasa – adalah laporan mendalam pertama tentang bagaimana mereka berfungsi dan orang-orang seperti apa yang mereka rekrut.
Singkatnya, Batalyon Strom-Z adalah 'hukuman mati' bagi anggota militer Rusia yang melakukan pelanggaran.
Reuters mewawancarai 13 orang sebagai bagian dari laporan investigasi jurnalistiknya, lima di antaranya adalah tentara dari unit Storm-Z.
"Setiap batalion terdiri dari sekitar 100 hingga 150 orang dan biasanya ditempatkan dalam unit tentara reguler," kata laporan tersebut.
Reuters menemukan bahwa tentara yang dikirim ke Storm-Z adalah mereka yang mabuk saat bertugas, menggunakan narkoba, atau karena menolak melaksanakan perintah atasan.
“Jika para komandan menangkap seseorang yang mencium bau alkohol, maka mereka segera mengirim orang tersebut ke regu Storm,” kata seorang tentara reguler Rusia, yang tidak ingin disebutkan namanya, kepada outlet tersebut.
Tentara itu mengatakan dia melanggar perintah dengan memberikan perawatan medis kepada sekelompok pejuang Storm-Z yang terluka saat bertempur di dekat kota Bakhmut di Ukraina timur.
“Pejuang Storm-Z, mereka hanya daging (tak berharga),” katanya kepada Reuters.