Namun, Hamdan bersikeras Hamas hanya menyerang pemukim yang tinggal di pemukiman ilegal, yang ia gambarkan sebagai target sah.
Baca juga: AS Mau Kirim Kapal Induk Beserta Jet Tempur, Hamas: Semangat Israel Sudah Jatuh, Palestina Tak Takut
"Anda harus membedakan antara pemukim dan warga sipil. Pemukim menyerang warga Palestina," tegas Hamdan.
Saat ditanya, apakah warga sipil di Israel selatan juga dianggap sebagai pemukim, Hamdan menjawab, "Semua orang tahu ada pemukiman di sana."
"Kami tidak sengaja menargetkan warga sipil. Kami menyatakan bahwa pemukim adalah bagian dari pendudukan dan bagian dari pasukan bersenjata Israel. Mereka bukan warga sipil," pungkasnya.
Bagaimana Hamas dapat melakukan serangan?
Hamas mengatakan para pejuangnya menyandera beberapa warga Israel di daerah kantong tersebut.
Mereka juga mengklaim perwira senior militer Israel termasuk di antara para tawanan.
Ketakutan warga Israel telah diculik, membangkitkan kenangan akan penangkapan tentara Gilad Shalit pada 2006, yang ditangkap oleh pejuang yang terkait Hamas dalam serangan lintas perbatasan.
Hamas menahan Shalit selama lima tahun hingga ia ditukar dengan lebih dari 1.000 tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.
Hamas juga mengirim paralayang terbang ke Israel, kata militer Israel.
Serangan tersebut mengingatkan kita pada serangan terkenal pada akhir 1980-an ketika para pejuang Palestina menyeberang dari Lebanon ke Israel utara menggunakan pesawat layang gantung dan menewaskan enam tentara Israel.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)