News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Kementerian Luar Negeri: Ada 230 WNI Sedang Wisata Religi di Wilayah Israel, 45 Orang di Palestina

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Perlindungan WNI (PWNI) Judha Nugraha dalam konferensi pers daring dengan media (3/6/2020).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyampaikan berdasarkan catatan data terakhir, ada 45 warga negara Indonesia (WNI) tengah berada di Palestina, di mana 10 orang berlokasi di Gaza, dan 35 lainnya di Tepi Barat.

Selain itu terdapat 230 WNI yang sedang melakukan wisata religi di berbagai titik di Israel saat konflik pecah.

"Berdasarkan pemutakhiran data terakhir, saat ini terdapat 45 WNI di Palestina dimana 10 WNI berada di Gaza dan 35 WNI berada di Tepi Barat. Selain 45 WNI tersebut, terdapat 230 WNI yang sedang melakukan wisata religi di berbagai titik di Israel," kata Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Judha Nugraha kepada wartawan, Senin (9/10/2023).

Kemenlu menyampaikan meski perang sedang berkecamuk di Gaza, Palestina terkait Hamas dan Israel, tak ada WNI yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

"Hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban," jelasnya.

Judha melanjutkan, Kemenlu berencana akan melakukan upaya kontingensi, di mana evakuasi menjadi salah satu bagian dari rencana tersebut.

Untuk melakukannya, saat ini pihak Kemenlu terus berkoordinasi dengan KBRI Amman, Beirut, dan Cairo sambil memonitor situasi di Palestina.

"Kemlu terus berkoordinasi erat dengan KBRI Amman, KBRI Cairo dan KBRI Beirut untuk memonitor situasi di Palestina dan menyiapkan rencana kontingensi. Evakuasi menjadi salah satu bagian dari rencana kontingensi tersebut," kata Judha.

Dalam peristiwa konflik Hamas dan Israel ini, lebih dari 700 orang warga Israel tewas dalam serangan besar-besaran oleh kelompok militan Hamas yang dimulai Sabtu pagi, ujar pejabat keamanan Israel.

Sementara, sedikitnya 413 orang tewas di Gaza dan 2.300 lainnya terluka akibat serangan udara balasan dari Israel, ungkap sejumlah pejabat Palestina.

Salah-satu serangan mematikan oleh kelompok Hamas terjadi di acara festival musik Supernova di kawasan gurun di Israel selatan.

Sampai sejauh ini, tim penyelamat Israel mengatakan mereka telah menemukan lebih dari 250 mayat di lokasi festival musik itu.

Festival ini digelar tidak jauh dari lokasi kelompok militan Hamas memasuki wilayah Israel dari Jalur Gaza.

Mereka dilaporkan melepaskan tembakan, dan orang-orang yang tengah mengikuti acara musik itu kemudian berusaha melarikan diri lantaran panik.

Acara ini merupakan salah satu target serangan darat pertama oleh Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Beberapa rekaman video mengerikan yang diambil dari tempat acara itu, pada hari berikutnya, memperlihatkan skala serangan tersebut.

Di sana terlihat lebih dari satu bangkai mobil berjejer di jalanan, di antaranya ada yang terbalik dan lainnya ludes terbakar.

Dilaporkan pula, ada sejumlah orang yang menghadiri festival musik itu disandera dan ditahan di Gaza.

Seorang perempuan di Jerman meminta informasi tentang anak perempuannya yang disebutnya telah diculik oleh kelompok militan Hamas di festival itu.

Sejumlah negara lain mengatakan warganya terjebak dalam serangan di acara music tersebut.

Para pejabat keamanan Israel mengatakan, akibat serangan Hamas secara keseluruhan, lebih dari 700 orang Israel tewas, serta sedikitnya 2.000 orang terluka.

Sementara, sedikitnya 413 orang tewas di Gaza dan 2.300 lainnya terluka akibat serangan udara balasan dari Israel, ungkap sejumlah pejabat Palestina.

Dilaporkan, sejumlah rumah sakit di wilayah Gaza kebanjiran pasien setelah Israel memulai serangan balasannya.

Baca juga: Pemerintah Berencana Evakuasi WNI di Palestina

Sehari setelah setelah serangan balasan itu, rudal-rudal masih ditembakkan dari Gaza ke wilayah Israel selatan, kata wartawan BBC Alice Cuddy.

Sementara, Amerika Serikat (AS) telah meningkatkan dukungannya kepada sekutunya, Israel, dengan mengerahkan kapal dan pesawat ke wilayah tersebut - sebuah tindakan yang dikecam sebagai "agresi" oleh Hamas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini