TRIBUNNEWS.COM – Qatar mengirimkan dua pesawat bantuan untuk Jalur Gaza, Minggu (22/10/2023).
Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan, dua pesawat tersebut membawa 87 ton bantuan makanan dan medis ke Jalur Gaza.
Dikutip dari Al Jazeera, bantuan tersebut telah menuju Kota El Arish, Mesir.
"Bantuan ini merupakan bagian dari dukungan Qatar untuk rakyat Palestina di tengah kondisi kemanusiaan yang sulit akibat serangan Israel di Jalur Gaza," ujar Kemenlu Qatar, (22/10/2023).
Sementara itu, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) menyampaikan, bantuan yang paling dibutuhkan untuk saat ini adalah bahan bakar.
Direktur UNRWA di Gaza, Thomas White mengatakan, bahan bakar merupakan komoditas paling penting.
Baca juga: Perbatasan Mesir-Gaza Dibuka, Bantuan Kemanusiaan Mulai Berdatangan tapi Dibatasi
"Komoditas utama bagi kami saat ini adalah bahan bakar. Komoditas yang masuk memang penting -makanan, obat-obatan-, tapi tidak termasuk bahan bakar," kata White kepada Al Jazeera dari penyeberangan perbatasan Rafah.
Ia mencatat bahwa hanya ada cukup daya untuk tiga hari tambahan.
Pasalnya, bahan bakar tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti generator.
"Bahan bakar ini menjalankan pabrik untuk menyediakan air minum, menyediakan makanan (dengan menyalakan) toko roti, memungkinkan rumah sakit untuk tetap beroperasi dan untuk operasi logistik besar kami di sini, bahan bakar untuk mobil dan generator," kata White.
Thomas menegaskan, sisa bahan bakar yang ada di sana hanya dapat dipakai hingga Rabu, 25 Oktober 2023.
"Jadi pesan utama di sini adalah kami membutuhkan bahan bakar untuk masuk ke Gaza, jika tidak, operasi bantuan, air minum bersih, rumah sakit akan berakhir pada Rabu malam," tambahnya.
Update Korban Israel – Hamas
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan setidaknya 4.651 orang telah terbunuh di Jalur Gaza sejak 7 Oktober.
Dikutip dari BBC, Kemenkes di Gaza menambahkan bahwa 14.245 orang telah terluka.
Kementerian tersebut juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 266 warga Palestina telah terbunuh dalam 24 jam terakhir, termasuk 117 anak-anak.
(Tribunnews.com, Widya)