Karena itu, Zelensky memuji keberhasilan AL Ukraina dalam menghadapi superioritas maritim Rusia yang luar biasa.
“Ini adalah pencapaian bersejarah,” kata Zelensky.
Dia menambahkan kalau Armada Laut Hitam Rusia secara bertahap melarikan diri dari Krimea setelah serangkaian serangan drone, rudal jelajah, dan komando terhadap jaringan pertahanan, infrastruktur angkatan laut, dan kapal perang di dan sekitar wilayah pendudukan di semenanjung Krimea.
Pengumuman baru-baru ini mengenai pangkalan angkatan laut Rusia di tenggara Laut Hitam, kata Zelensky, adalah tanda kelemahan Moskow.
“Baru-baru ini, pemimpin Rusia terpaksa mengumumkan pembentukan pangkalan Armada Laut Hitam baru di wilayah pendudukan Georgia (Abkhazia),” kata Zelensky.
"Tapi kami akan menyebarkannya ke mana-mana."
Seperti diketahui, Armada Laut Hitam secara cepat menguasai Laut Hitam pada hari-hari awal invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Di sana armada laut Rusia itu memberlakukan blokade terhadap pelabuhan Laut Hitam Ukraina dan mengancam invasi amfibi ke kota-kota pesisir, termasuk Odesa.
Namun dalam 18 bulan sejak itu, Kiev telah mendorong pasukan angkatan laut Rusia keluar dari wilayah laut strategis tersebut.
Menurut beberapa laporan, serangan-serangan yang menghantam keras bahkan memaksa beberapa kapal paling canggih Rusia meninggalkan pangkalan mereka di kota Sevastopol.
Perlahan Bisa Buka Blokade Laut Hitam
Meski kapal-kapalnya sering diganggu oleh drone angkatan laut Ukraina, Angkatan Laut Moskow pada faktanya masih mendominasi Laut Hitam.
Terbukti, kapal perang Rusia secara teratur meluncurkan rudal jelajah dari Laut Hitam menuju kota-kota Ukraina, sehingga menjadi ancaman besar terhadap jaringan infrastruktur Ukraina.
Pun, agresi angkatan laut Kiev mengklaim mampu mengganggu operasi militer Rusia di Laut Htam.
Secara perlahan, serangan-serangan Ukraiana itu disebut mampu membuka blokade Laut Hitam yang dilakukan Kremlin.