TRIBUNNEWS.COM - Listrik di Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina telah pulih.
Meski demikian, belum diketahui pasti stok bahan bakar yang mereka punya akan bertahan hingga kapan.
Sebelumnya, rumah sakit tersebut dilaporkan mangalami pemadaman listrik besar-besaran.
Hal itu menyebabkan seluruh kompleks berada dalam kegelapan meskipun rumah sakit tersebut terus menangani kedatangan pasien baru yang terluka akibat serangan Israel yang terus berlanjut.
Sebuah klip video yang diposting oleh Al Jazeera Arab di media sosial menunjukkan rumah sakit dalam kegelapan total.
Dalam video tersebut memperlihatkan orang-orang berjalan menggunakan cahaya dari ponsel mereka.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan Gaza mengeluarkan peringatan yang menyatakan bahwa sistem kesehatan di seluruh wilayah Palestina bisa runtuh dalam 48 jam ke depan tanpa adanya pasokan bahan bakar darurat.
Kementerian juga mengatakan bahwa banyak bayi yang lahir prematur yang membutuhkan inkubator juga berada dalam bahaya jika pasokan listrik habis.
Perkembangan Konflik Palestina - Israel
Dikutip dari BBC, berikut adalah perkembangan informasi terkait konflik Palestina dengan Israel:
- Dua sandera lanjut usia, Nurit Cooper dan Yocheved Lifshitz telah dibebaskan oleh Hamas setelah upaya mediasi Mesir-Qatar, namun suami mereka masih ditahan
- Putri Yocheved Lifshitz mengatakan dia fokus untuk membebaskan ayahnya dan sandera lainnya yang masih di Gaza
- Konvoi 20 truk bantuan lainnya telah memasuki Gaza, di mana pasokan makanan, air dan bahan bakar masih sangat rendah
Namun bahan bakar tidak termasuk dalam pengiriman bantuan, yang berarti cadangan yang ada bisa habis dalam waktu dua hari ke depan.