News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dokter di India Terekam Tampar Pasien HIV Positif, Kini Ditangguhkan setelah Videonya Viral

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang dokter di sebuah rumah sakit di Madhya Pradesh, India, terekam menampar pasien

TRIBUNNEWS.COM - Seorang dokter muda di India diskors setelah sebuah video yang menunjukkan dirinya menampar seorang pasien positif HIV viral di media sosial.

Dilansir Independent, insiden tersebut terjadi di Rumah Sakit Maharaja Yeshwantrao yang dikelola pemerintah di kota Indore, negara bagian Madhya Pradesh

Video tersebut, yang telah ditonton lebih dari satu juta kali, memperlihatkan seorang dokter dengan kasar menampar seorang pasien yang sedang berbaring di brankar.

Pasien laki-laki berusia 45 tahun tersebut dirawat karena patah tulang kaki.

Sementara dokter yang menamparnya diketahui bernama Dr Akash Kaushal, menurut laporan India Today.

Kepala Inspektur Medis (CMS) Rumah Sakit MY, Dr Pramendra Thakur, membenarkan kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (28/10/2023) lalu.

Baca juga: Pisah dengan Istri selama 40 Tahun, Permohonan Cerai Pria di India Tetap Ditolak MA, Ini Alasannya

Ia mengatakan tim beranggotakan tiga orang telah dibentuk untuk melakukan penyelidikan atas masalah tersebut dan menyerahkan laporan dalam tiga hari.

“Tindakan lebih lanjut terhadap terdakwa akan dilakukan sesuai dengan berita acara pemeriksaan,” imbuhnya.

Kepala departemen ortopedi, Dr Anand Ajmera, menulis dalam perintah penangguhan:

“Mengingat dugaan perilaku buruk Dr Akash Kaushal di unit gawat darurat pada tanggal 28 Oktober."

"Dia segera diskors dari semua tugas departemen dan ditempatkan di pusat pemasangan anggota badan palsu sampai perintah lebih lanjut.”

Pasien dirawat di rumah sakit setelah mengalami kecelakaan yang menyebabkan tulang kakinya patah.

Namun, pasien tersebut tidak mengungkapkan riwayat HIV-nya, virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, berpotensi menyebabkan AIDS.

HIV dapat ditularkan melalui darah yang terinfeksi.

Salah satu kerabat pasien mengatakan dokter itu diduga juga menyerang mereka ketika mereka mencoba melerai.

“Dia (pasien) ditampar dokter berkali-kali. Dokter itu juga menyerang kami saat kami menentang penyerangan terhadap pasien,” kata kerabat yang tidak disebutkan namanya itu.

Insiden ini memicu kemarahan dan perdebatan di platform media sosial.

Seorang dokter di sebuah rumah sakit di Madhya Pradesh, India, terekam menampar pasien (Screengrab/BeingAditya/Independent)

Baca juga: Monkeypox di Indonesia Sudah 14 Kasus, 12 di Antaranya Idap HIV

Beberapa orang menyerukan kepada dokter dan yang lain mengatakan harus ada lebih banyak diskusi seputar HIV sehingga pasien dapat membuka diri tanpa rasa takut.

“Kekerasan fisik benar-benar tidak dapat diterima dan harus ditangani berdasarkan hukum, namun kekerasan tersebut harus menjadi undang-undang untuk menegur orang yang berbohong tentang hal-hal serius seperti HIV juga,” kata seorang pengguna di X.

Pengguna lain, Ravindra Agrawal, berkata, "Mari kita sadari bahwa dokter ini mungkin sekarang berisiko tertular HIV karena si pasien tidak memberikan informasi ini."

HIV/AIDS: Cara Penularan, Individu yang Punya Risiko Besar Tertular, dan Cara Menghindarinya

Human Immunodeficiency Virus atau HIV adalah infeksi yang menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel darah putih yang disebut sel CD4, dilansir laman WHO.

HIV menghancurkan sel CD4, melemahkan kekebalan seseorang terhadap infeksi oportunistik, seperti tuberkulosis, infeksi jamur, infeksi bakteri parah dan beberapa jenis kanker.

Tahap paling lanjut dari infeksi HIV adalah Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).

Turunnya kekebalan tubuh karena infeksi HIV mengakibatkan AIDS, yang dapat berkembang menjadi kanker, infeksi atau manifestasi klinis jangka panjang yang parah.

Dikutip dari laman pusdatin.kemenkes.go.id, penderita HIV memerlukan pengobatan dengan Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV di dalam tubuh agar tidak masuk ke dalam stadium AIDS.

Sementara penderita AIDS membutuhkan pengobatan ARV untuk mencegah terjadinya infeksi oportunistik dengan berbagai komplikasinya.

Ilustrasi HIV/AIDS (Freepik)

Adapun media atau cara penularan HIV dilansir dari laman WHO, dijelaskan sebagai berikut:

Cara Penularan HIV

HIV dapat ditularkan melalui pertukaran berbagai cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, seperti darah, ASI (Air Susu Ibu), air mani, dan cairan vagina.

Selain itu, HIV juga dapat ditularkan dari ibu ke anaknya selama kehamilan dan persalinan.

Seseorang tidak dapat terinfeksi HIV melalui kontak biasa sehari-hari seperti berciuman, berpelukan, berjabat tangan, atau berbagi benda pribadi, makanan atau air.

Penting untuk dicatat bahwa orang dengan HIV yang memakai pengobatan Current Antiretroviral Therapy (ARV) dan penekanan virus tidak dapat menularkan HIV ke pasangan seksual mereka.

Oleh karena itu, pemakaian ARV dan dukungan untuk tetap menggunakan pengobatan sangat penting tidak hanya untuk meningkatkan kesehatan orang yang terkena HIV, tetapi juga untuk mencegah penularan HIV.

Faktor risiko individu yang lebih besar tertular HIV

Seseorang dapat memiliki risiko yang lebih besar untuk tertular HIV karena perilaku dan kondisi sebagai berikut:

- Melakukan seks anal atau vaginal tanpa kondom;

- Mengalami infeksi menular seksual lain seperti sifilis, herpes, klamidia, gonore dan vaginosis bakteri;

- Terlibat dalam penggunaan alkohol dan obat-obatan yang berbahaya dalam konteks perilaku seksual;

- Berbagi jarum suntik, alat suntik, peralatan suntik lain yang terkontaminasi dan larutan obat saat menyuntikkan obat;

- Menerima suntikan yang tidak aman, transfusi darah, transplantasi jaringan, dan prosedur medis yang melibatkan pemotongan atau penindikan yang tidak steril;

- Mengalami luka tusuk jarum yang tidak disengaja, termasuk di kalangan petugas kesehatan.

Cara Menghindari Penularan HIV

Dikutip dari laman pusdatin.kemenkes.go.id, berikut ini cara untuk menghindari penularan HIV yang dikenal konsep “ABCDE”:

- A (Abstinence): Absen seks atau tidak melakukan hubungan seks bagi yang belum menikah.

- B (Be faithful): Bersikap saling setia kepada satu pasangan seks (tidak berganti-ganti pasangan).

- C (Condom): Cegah penularan HIV melalui hubungan seksual dengan menggunakan kondom.

- D (Drug No): Dilarang menggunakan narkoba.

- E (Education): Pemberian edukasi dan informasi yang benar mengenai HIV, cara penularan, pencegahan dan pengobatannya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Nurkhasanah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini