News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Mesir Tolak Tawaran AS Jadi Pengawas Keamanan Gaza: Tak Mau Jadi Bagian Pembasmian Hamas

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi berbicara selama konferensi pers dengan Presiden Prancis setelah pertemuan mereka di Istana Kepresidenan Elysee pada 7 Desember 2020 di Paris, sebagai bagian dari kunjungan kenegaraan tiga hari al-Sisi yang kontroversial ke Prancis, dengan para aktivis memperingatkan Paris. untuk tidak menutup mata terhadap catatan hak cipta Kairo dengan sambutan karpet merah.

Mesir Tolak Tawaran AS Jadi Pengawas Keamanan Gaza, Tak Mau Jadi Bagian Pembasmian Hamas

TRIBUNNEWS.COM - Mesir dilaporkan menolak tawaran Amerika Serikat untuk mengambil alih manajemen keamanan di Jalur Gaza untuk sementara.

Usulan ini sebagai bagian dari pengaturan yang dibuat Washington dan Tel Aviv untuk Jalur Gaza pascaperang.

Asumsi dari rencana ini adalah Hamas tidak lagi menjadi pemain di kancah politik.

Baca juga: Media Israel Ungkap Taktik Tempur Rumit Hamas di Gaza, Kritik Tentara IDF Pongah dan Over-optimistis

The Wall Street Journal (TWSJ) melaporkan, usulan AS tersebut disampaikan dalam pertemuan antara Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi, Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) AS, William Burns, dan Kepala Intelijen Mesir, Abbas Kamel, di Kairo beberapa hari lalu.

Menurut TWSJ, usulan AS menetapkan pengawasan sementara oleh Mesir terhadap situasi keamanan di Jalur Gaza sampai Otoritas Palestina dapat mengambil alih wilayah tersebut setelah Hamas diperkirakan kalah.

Al-Sisi rupanya menolak usulan tersebut, dan mengatakan kalau Mesir tidak akan berperan dalam melenyapkan Hamas.

“Butuhkan pasukan bersenjata untuk membantu menjaga keamanan di perbatasan,” kata Sisi menjelaskan kalau Mesir memilih untuk berjaga di luar wilayah konflik.

Masyarakat dari sejumlah organisasi melakukan aksi solidaritas untuk Palestina di depan Kedubes Amerika Serikat (AS), Kamis (9/11/2024). Aksi solidaritas untuk Palestina kali ini menyoroti sikap pemerintah AS yang mendukung Israel dan cenderung abai dengan pelanggaran HAM yang terjadi di Gaza. Massa aksi menuntut agar AS mendorong gencatan senjata dan terlibat aktif dalam penyelesaian konflik berkepanjangan kedua negara itu. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Palestina Merdeka Jadi Solusi Perdamaian

Presiden Mesir juga menolak kehadiran Israel di Jalur Gaza dalam bentuk apapun dan dengan dalih apapun.

Mesir, serta menolak kehadiran pasukan internasional di Gaza.

Sumber informasi menunjukkan bahwa Al-Sisi mengatakan kepada Burns bahwa Mesir tidak melihat solusi apa pun terhadap konflik saat ini selain solusi dua negara (kesepakatan damai) serta Palestina memperoleh hak sah mereka di negara merdeka di perbatasan pada 4 Juni 1967.

Dia menegaskan kembali penolakannya terhadap pengusiran dan pengungsian warga Palestina.

Baca juga: Ogah Tampung Warga Gaza yang Diusir Israel, PM Mesir: Kami Siap Korbankan Jutaan Nyawa

Mesir, kata Al-Sisi, mengatakan kepada kepala CIA kalau negaranya akan tetap mendorong upaya gencatan senjata dan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Situs AS, Axios melaporkan awal pekan lalu bahwa direktur CIA akan mengunjungi negara pendudukan Israel dan negara-negara lain di kawasan, termasuk Mesir dan Qatar, untuk membahas perang di Gaza.

Kemarin, pemerintah pendudukan Israel mengatakan “terlalu dini” untuk membahas “skenario” masa depan Jalur Gaza, yang harus “demiliterisasi”.

Namun, hal ini menunjukkan bahwa mereka sedang “berkonsultasi dengan negara lain” mengenai situasi ini.

“Masih terlalu dini untuk membicarakan skenario Hamas ‘sehari setelahnya’,” kata juru bicara pemerintah Israel Eylon Levy.

“Saya berharap ‘hari setelah’ Hamas terjadi minggu depan, tapi ini mungkin akan memakan waktu lebih lama.”

(oln/twsj/memo/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini