Gaza Terus Dibombardir, Think Tank Zionis Sudah Lama Berencana Caplok Gaza dan Usir Warga Palestina
TRIBUNNEWS.COM- Rencana jahat Israel terhadap Bangsa Palestina terungkap. Think Tank atau lembaga pemikir Zionis Israel telah menerbitkan cetak biru pencaplokan Gaza.
Saat ini, pemboman di Jalur Gaza masih terus menerus dilakukan militer Israel. Serangan ini telah memasuki bulan Kedua.
Pemboman brutal yang dilakukan militer Israel hingga kini telah menyebabkan lebih dari 11.100 orang tewas, 8.000 di antaranya adalah korban jiwa itu adalah anak-anak dan perempuan.
Selain itu, ada 28.000 orang yang mengalami luka-luka. Ada setidaknya 70 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi.
Think tank zionis yang berbasis di Tel Aviv telah lama sudah menerbitkan rencana atau cetak biru pencaplokan Gaza. Mereka memproklamirkan diri sebagai negara Yahudi.
Dalam buku putih yang dirilis lebih dari seminggu setelah 7 Oktober, Institut Keamanan Nasional dan Strategi Zionis menguraikan rencana pemukiman kembali penduduk Gaza di Mesir.
Mereka menganggap ini adalah kesempatan untuk mengusir seluruh warga Palestina dari Jalur Gaza.
Diterbitkan dalam bahasa Ibrani di situs organisasi tersebut, makalah ini ditulis oleh Amir Weitman, seorang manajer investasi dan peneliti tamu di Institut yang juga memimpin kaukus libertarian Partai Likud yang sedang berkuasa di Israel.
Dokumen tersebut dimulai dengan catatan bahwa ada 10 juta unit rumah atau apartemen yang kosong di negara tetangga Mesir yang bisa segera diisi oleh warga Palestina.
Amir Weitman berusaha meyakinkan kepada para pembacanya bahwa rencana yang akan mereka lakukan akan dilakukan secara terus menerus,
"Selaras dengan kepentingan ekonomi dan geopolitik Negara Israel, Mesir, Amerika Serikat dan Arab Saudi.” klaim Amir Weitmen seperti dikutip dari The Grayzone.
Usulan Genosida atau pembersihan etnis Palestina di Gaza, Amir Weitman merencanakan pemindahan dilakukan secara paksa warga Palestina di Gaza.
Warga Palestina di Gaza akan diusir oleh militer Israel. Mereka akan mendapatkan teror terus menerus bahkan pembantaian.