TRIBUNNEWS.COM - Sejak dimulainya pertempuran antara Hamas dan Israel pada 7 Oktober 2023, sistem pertahanan udara Iron Dome Israel berhasil mencegat ribuan roket dan rudal yang diluncurkan dari Gaza, Axios.com melaporkan.
Selama lebih dari satu dekade, sistem pertahanan udara bernilai miliaran dolar ini sangat penting dalam mempertahankan kota-kota Israel dan mencegah banyak korban jiwa.
Pertempuran terbaru meletus setelah Hamas melancarkan serangan terhadap Israel.
Israel membalasnya dengan pemboman besar-besaran di Jalur Gaza yang berpenduduk padat, rumah bagi 2 juta warga Palestina.
Bombardir Israel juga memutus aliran listrik dan memblokir masuknya makanan, bahan bakar dan pasokan lain ke Gaza.
Melalui akun Twitter-nya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, pada 12 Oktober bahwa lebih dari 7.000 roket telah ditembakkan dari Gaza sejak dimulainya perang.
Baca juga: Berdalih Beli Senjata, Negara Ini Setor Rp 5,3 T ke Israel, Citra Sempurna Iron Dome Dicoreng Hamas
Jumlah pasti proyektil yang berhasil dicegat tidak diketahui, namun disebutkan hanya sedikit yang berhasil melewati Iron Dome.
Bagaimana cara kerja Iron Dome?
Iron Dome, sistem yang dapat bergerak di segala cuaca ini dirancang untuk menghancurkan proyektil jarak pendek, seperti roket, rudal dan artileri.
Proyektil itu terutama diluncurkan dari Hamas dan kelompok militan lainnya di Gaza dan Lebanon.
Iron Dome bekerja dari kombinasi radar, baterai dan sistem komunikasi.
Radar berfungsi untuk mendeteksi ancaman yang mendekat, baterai untuk meluncurkan rudal pencegat yang membawa hulu ledak jarak dekat, dan sistem komunikasi untuk menyampaikan data panduan.
Baterainya dapat menetralisir ancaman yang diluncurkan dari jarak hingga 70 kilometer, sekaligus mengabaikan proyektil yang diperkirakan akan jatuh di wilayah tak berpenghuni.
Israel memiliki setidaknya 10 baterai yang ditempatkan di seluruh negeri untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur penting.
Masing-masing baterai mampu mempertahankan wilayah hingga hampir 95 km persegi.
Namun Iron Dome hanyalah satu lapis dari jaringan pertahanan rudal Israel secara keseluruhan.
Baca juga: Perang Lawan Hamas: Defisit Anggaran Israel Bengkak, Satu Tembakan Rudal Iron Dome 3 Miliar Dolar AS
Israel juga memiliki sistem untuk proyektil jarak rendah hingga menengah, atmosfer atas, dan ekso-atmosfer.
Seberapa efektif Iron Dome?
Masih mengutip Axios.com, efektivitas Iron Dome dilaporkan terus meningkat sejak pertama kali berhasil menghancurkan proyektil lawan pada bulan April 2011.
Pada akhirnya Iron Dome mencapai tingkat keberhasilan sekitar 90 persen, menurut Rafael Advanced Defense Systems, salah satu perusahaan Israel yang mengembangkan sistem tersebut.
Kelompok militan di Gaza menembakkan sedikitnya 4.000 roket selama perang 11 hari Mei 2021.
Saat itu, sekitar 13 warga Israel.
Di sisi lain, 248 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel selama perang itu.
Berapa besar biayanya?
Total biaya pengembangan, manufaktur, penerapan, dan pemeliharaan sistem Iron Dome tidak diketahui, namun kemungkinan besar mencapai beberapa miliar dollar.
Baterai lengkap membutuhkan biaya produksi sekitar $100 juta, sementara setiap pencegat (interceptor) berharga sekitar $50.000, menurut analisis Pusat Studi Strategis dan Internasional.
Baca juga: Segini Budget yang Dikeluarkan Israel untuk Menembakan Satu Rudal Pencegat Iron Dome ke Roket Hamas
Sebaliknya, peluncur dan proyektil yang diproduksi atau diberikan kepada Hamas kemungkinan besar hanya membutuhkan biaya yang lebih kecil.
Sejak tahun 1946, AS telah mengalokasikan hampir $10 miliar untuk sistem pertahanan rudal Israel, termasuk hampir $3 miliar untuk Iron Dome, menurut Congressional Research Service.
Pemerintahan AS Joe Biden diperkirakan akan meminta Kongres untuk memberikan lebih banyak dana pertahanan rudal untuk Israel sebagai tanggapan atas serangan Hamas, lapor Barak Ravid dari Axios.
Negara lain tertarik
Tahun lalu, Ukraina meminta Israel untuk memberikan sistem Iron Dome dan peralatan pertahanan udara lainnya untuk bertahan melawan Rusia dalam invasi yang saat ini masih berlangsung.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu awal tahun ini mengatakan mendukung Ukraina.
Tetapi ia mengesampingkan pengiriman sistem Iron Dome ke Kyiv karena kekhawatiran bahwa sistem itu dapat diperoleh oleh Iran, yang membahayakan keamanan Israel.
Beberapa negara lain juga telah menyatakan minatnya untuk membeli sistem Iron Dome dalam beberapa tahun terakhir, termasuk Jerman, Rumania, dan India.
Angkatan Darat AS telah membeli setidaknya dua baterai.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)