TRIBUNNEWS.COM - Abu Obeida, juru bicara militer sayap bersenjata Gerakan Perlawanan Palestina Hamas, Brigade Al-Qassam, mengumumkan beberapa hal dalam pidato terbaru pada Senin (13/11/2023).
Abu Obeida mengatakan Israel sengaja menunda kesepakatan pertukaran tahanan untuk memperpanjang agresi di Jalur Gaza.
Melalui saluran Telegram Brigade Al-Qassam, Abu Obeida mengatakan ia berbicara dengan mediator Qatar tentang pertukaran ini.
"Pekan lalu, saudara-saudara mediator Qatar untuk menjamin pembebasan tahanan musuh, termasuk perempuan dan anak-anak dengan imbalan pembebasan 200 anak-anak dan 75 perempuan Palestina," katanya.
"Musuh (Israel) meminta pembebasan 100 perempuan dan anak-anak yang kami tahan di Gaza," kata Abu Obeida, yang menambahkan Hamas ingin ada gencatan senjata selama 5 hari.
Baca juga: Saat Dunia Ingin Israel Setop Bom Gaza, Rusia: Veto AS Lumpuhkan PBB
Gencatan senjata 5 hari itu hanya bisa digunakan untuk membebaskan 70 sandera dan memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza.
"Kami memberi tahu para mediator dalam gencatan senjata lima hari, kami dapat membebaskan 50 perempuan dan anak-anak yang ditahan di Gaza, yang akhirnya mungkin mencapai 70 orang, mengingat rumitnya penahanan para tahanan ini oleh berbagai faksi," lanjutnya, dikutip dari France24.
Abu Obeida mengatakan, tawaran itu selalu ditunda oleh Israel, yang menurutnya mengabaikan nyawa warga sipil Palestina dan para sandera.
Juru bicara Hamas itu mengatakan, penundaan kesepakatan di tengah pemboman Israel telah membunuh sejumlah sandera di Jalur Gaza, termasuk tentara Israel, Faoul Assyani.
“Kami memperingatkan musuh (Israel) dan semua pihak yang peduli dengan urusan para tahanan bahwa kelanjutan agresi udara dan darat tidak diragukan lagi membahayakan nyawa para tahanan ini setiap saat," katanya.
Hamas Hancurkan 20 Kendaraan IDF
Baca juga: Biden: Israel Diharapkan Tak Ganggu Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza
Dalam pidato itu, Abu Obeida melaporkan keberhasilan Hamas dalam menghancurkan 20 kendaraan militer Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam waktu 48 jam.
"Pejuang kami sedang melakukan operasi pengawasan dan mendekati kendaraan musuh (Israel) serta posisi tentara mereka yang dibentengi," kata Abu Obeida.
Ia menggambarkan pejuang Hamas yang mengarahkan serangan untuk meledakkan tank dan kendaraan lapis baja, menyerang titik benteng Israel dan membom pertemuan IDF dengan mortir dan peluru kendali.
"Dalam 48 jam terakhir, pejuang kami telah berhasil menghancurkan seluruh atau sebagian 20 kendaraan militer, termasuk tank dan kendaraan lapis baja di area infiltrasi pasukan musuh," tambahnya.
Abu Obeida mengatakan pejuang Hamas juga menyerang bangunan tempat tentara Israel yang dibentengi dengan peluru anti-benteng dan anti-personil.
Hamas Palestina vs Israel
Baca juga: AS Ketar-ketir Israel Bakal Seret Hizbullah di Lebanon ke Dalam Perang Melawan Hamas
Pidato Abu Obeida ini menyusul serangan Israel di Jalur Gaza, yang menanggapi serangan terbaru Hamas di Israel dengan menerobos perbatasan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan terhadap kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.
Hamas menculik kurang lebih 240 orang di Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.
Sementara itu, serangan balasan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 11.423 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Senin (13/11/2023), dikutip dari Al Jazeera.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel