News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Kibarkan Bendera dan Blokade Pakai Tank, Hamas: Itu Halusinasi IDF Taklukkan Gaza

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang tentara Israel duduk di atas tank dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 12 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. --- Hamas sebut Israel berhalusinasi telah menaklukan Gaza dengan mengerahkan tank dan mengibarkan bendera di Gaza.

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, mengatakan Israel sedang mencoba memasarkan kemajuan ilusi di Gaza sebagai bagian dari propaganda perang psikologis.

“Pendudukan (Israel) mencoba memasarkan kemajuan ilusi di Gaza sebagai bagian dari perang psikologis terhadap penduduk Gaza,” kata Fawzi Barhoum, juru bicara Hamas pada Senin (13/11/2023).

Dia mengatakan perlawanan Hamas Palestina di Gaza teguh.

Menurut laporan Fawzi Barhoum, Hamas mengendalikan pertempuran dan melakukan operasi berkualitas terhadap tank dan kendaraan militer Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

“Kehadiran tank pendudukan di tempat-tempat tertentu tidak berarti mereka menguasai wilayah tersebut,” tambah juru bicara Hamas itu.

Sebelumnya, juru bicara IDF, Daniel Hagari, mengatakan tentara Israel bergerak maju di Gaza dari berbagai daerah, seperti diberitakan Iran Front Page News.

Baca juga: Abu Obeida: Israel Tunda Penukaran 70 Sandera Hamas, Perpanjang Agresi di Gaza

Israel juga menempatkan sejumlah tank di beberapa wilayah di Jalur Gaza.

IDF mengklaim Hamas telah runtuh di Jalur Gaza utara.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, pada Senin (13/11/2023), mengklaim Hamas kehilangan kendali atas Gaza dan melarikan diri ke Jalur Gaza selatan.

Pada Kamis (9/11/2023), beredar video sekelompok IDF mengibarkan bendera Israel di sebuah pantai di Gaza dan menyanyikan lagu kebangsaan.

Hamas Bantah Klaim Israel

(FILE) Abu Ubaida (tengah), juru bicara Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer gerakan Islam Palestina Hamas, berbicara dalam peringatan di kota Rafah di Jalur Gaza selatan pada 31 Januari 2017, untuk Mohamed Zouari, seorang 49- insinyur Tunisia dan ahli drone berusia satu tahun, yang dibunuh saat mengemudikan mobilnya di luar rumahnya di Tunisia pada bulan Desember 2016. (AFP/SAID KHATIB)

Baca juga: Perang Bisa Meluas, Raja Yordania Peringatkan Israel: Gaza Tak Boleh Pisah dari Palestina

Pada hari yang sama, Senin (13/11/2023), juru bicara militer Brigade Al-Qassam Hamas, Abu Obeida, mengumumkan pejuangnya berhasil menghancurkan 20 kendaraan militer IDF.

Pada hari ke-38 sejak Operasi Badai Al Aqsa yang diluncurkan Hamas pada Sabtu (7/10/2023), pejuang Hamas melawan Israel di Kota Gaza dan Beit Hanoun dari beberapa arah.

"Pejuang kami telah berhasil menghancurkan seluruh atau sebagian 20 kendaraan militer, termasuk tank dan kendaraan lapis baja di area infiltrasi pasukan musuh (Israel) dalam 48 jam terakhir," kata Abu Obeida, Senin (13/11/2023) melalui Telegram Brigade Al-Qassam.

Ia menegaskan, IDF yang menyerang Jalur Gaza akan tetap menjadi sasaran serangan pejuang Hamas.

Pasukan tentara Israel terlihat di samping bangunan yang hancur selama operasi darat di Jalur Gaza pada Rabu, 8 November 2023., Rabu, 8 November 2023. Pasukan darat Israel memasuki Jalur Gaza saat mereka melanjutkan perang mereka melawan militan Hamas sebagai pembalasan atas serangan kelompok tersebut pada 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel. (AP Photo/Ohad Zwigenberg) (AP/Ohad Zwigenberg)

Baca juga: TV Irak Tayangkan Video Akademisi Israel-Rusia Elizabeth Tsurkov, Diculik di Baghdad 9 Bulan Lalu

Juru bicara Brigade Al-Qassam itu menegaskan, Israel takut dengan Hamas.

"Impian buruk mereka adalah melenyapkan perlawanan kami di Gaza demi melepaskan diri dari kekalahan telak dan kenyataan pahit, mirip politik dan masa depan mereka," katanya.

Abu Obeida memberi contoh tentang pemimpin Israel di masa lalu yang tidak pernah bisa melenyapkan Hamas sejak dahulu.

"Kami ingatkan mereka yang berkhayal Yitzhak Shamir pernah mencoba melawan perlawanan kami, seperti yang dilakukan Yitzhak Rabin. Saat itu kami hanya terdiri dari beberapa lusin pejuang," lanjutnya.

Namun, kata Abu Obeida, Hamas justru tumbuh lebih besar setelah semua upaya Israel di masa lalu untuk menyingkirkan mereka.

"Perlawanan kami tetap ada, tumbuh dan menjadi lebih besar," lanjutnya.

Menurutnya, ketakutan akan pergerakan perlawanan di Palestina adalah bukti mimpi buruk bagi Israel.

Hamas Palestina vs Israel

Tentara Israel menutup telinga mereka saat howitzer artileri self-propelled menembakkan peluru dari posisi dekat perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan pada 6 November 2023. (MENAHEM KAHANA / AFP)

Komentar Hamas ini menyusul serangan Israel di Jalur Gaza, yang menanggapi serangan terbaru Hamas dalam Operasi Badai Al-Aqsa di Israel dengan menerobos perbatasan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan terhadap kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Hamas menculik kurang lebih 240 orang di Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.

Sementara itu, serangan balasan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 11.423 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Senin (13/11/2023), dikutip dari Al Jazeera.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini