News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Disebut Kebal Sanksi, Cicit Nelson Mandela: AS dan Media Propaganda Jadi Pelindung

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mayibuye Mandela, cicit dari Mantan Presiden Afrika Selatan dan pejuang anti-Apartheid Nelson Mandela, dalam wawancara pada Rabu (14/11/2023). Ia mengatakan Israel seolah bebas melakukan kejahatan apa pun terhadap warga Palestina karena dilindungi AS.

TRIBUNNEWS.COM - Mayibuye Mandela, seorang aktivis politik Afrika Selatan dan cicit Nelson Mandela, mengatakan Israel seolah dibebaskan untuk melakukan apa pun terhadap warga Palestina.

“Tampaknya Israel diberi kekuasaan penuh untuk melakukan apa pun," kata Mayibuye Mandela, menyoroti pemimpin negara-negara yang tidak mengecam pemboman Israel di Jalur Gaza.

"Saya tidak menyalahkan Amerika Serikat (AS), mereka memang selalu berada di pihak yang salah dalam sejarah,” katanya, membicarakan sekutu Israel itu.

Menurutnya, AS juga membantu Israel melalui media pers yang kuat untuk menyebarkan kampanye membela Israel.

"AS memiliki media yang kuat yang didanai oleh para propagandis yang paling kuat," katanya, Rabu (15/11/2023), dikutip dari MENAFN.

Mayibuye Mandela mengatakan, ia meneruskan perjuangan buyutnya, mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, yang mendukung kedaulatan Palestina.

Baca juga: Israel Peringatkan AS-Barat Bisa Jadi Target Hamas, Netanyahu: Ada Poros Hizbullah-Houthi

Ia mencatat, Nelson Mandela telah menyampaikan rasa terima kasihnya yang sebesar-besarnya atas dukungan yang tidak tergoyahkan dari rakyat Palestina.

Palestina adalah salah satu pihak yang berdiri dalam solidaritas dengan Nelson Mandela selama masa-masa kelam apartheid di Afrika Selatan.

Apartheid yaitu kebijakan yang mengatur hubungan minoritas kulit putih dan mayoritas non-kulit putih yang dijadikan warga kelas dua di Afrika Selatan sekitar tahun 1948-an.

Asap mengepul selama pemboman militer Israel di Jalur Gaza utara pada 15 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (FADEL SENNA / AFP)

Baca juga: Cerita Mengerikan Seorang Dokter Saat Israel Meluncurkan Serangan ke Rumah Sakit Al-Shifa Gaza

Mayibuye Mandela mengatakan tampaknya Israel dapat melakukan apa pun yang diinginkannya tanpa mendapat hukuman.

Dia membandingkan perang Israel-Hamas dengan apartheid di Afrika Selatan.

Ia mengklaim, AS telah mengirim agen CIA untuk menangkap Nelson Mandela selama protes apartheid dan pasukan internasional mensponsori apa yang terjadi melalui media.

Sementara itu, Afrika Selatan telah menyatakan dukungan terhadap Palestina.

"Afrika Selatan telah menjatuhkan sanksi terhadap Israel dan menyerukan perdamaian untuk mendukung Palestina,” kata Mayibuye Mandela.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini