"Semua lantai rumah sakit penuh dengan orang dari lantai satu hingga enam. Anda (pasukan Israel) terus mengatakan jika ini akan menimbulkan masalah bagi Anda."
"Kalau mau masuk dan lihat sendiri, rumah sakitnya penuh orang. Unit penerimaan dan operasi penuh dengan pengungsi. Unit dialisis penuh dengan orang hingga (ruang) persalinan, radiologi, dan administrasi penuh."
"Di unit luka bakar, di sisi kanan rumah sakit, penuh dengan pasien dan juga pengungsi," kata Munir ke tentara Israel dalam rekaman tersebut.
Sementara, berdasarkan laporan jurnalis Aljazeera di RS Al-Shifa, tidak ada perlawanan yang dilakukan orang-orang yang berada di dalam gedung.
"Pasukan Israel mencoba untuk membunuh siapapun yang mencoba masuk. Tidak ada yang bisa melakukan apa-apa."
"Orang-orang tidak memiliki daya melawan mereka," kata jurnalis Aljazeera tersebut.
Baca juga: Mayat Berserakan di Halaman, Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza Terpaksa Kuburkan 179 Pasien Secara Massal
Selain itu, tudingan adanya terowongan di bawah gedung RS Al-Shifa juga tidak terbukti adanya.
"Beberapa laporan dari reporter Amerika Serikat mengungkapkan adanya terowongan di dalam rumah sakit. Itu tidak ada yang benar," katanya.
Diketahui, Israel menuding bahwa RS Al-Shifa dan beberapa rumah sakit lain di Gaza menjadi markas dari Hamas.
Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara milier Israel, Daniel Hagari.
"Hamas beroperasi di bawah RS Al Shifa dan rumah sakit lain di Gaza," katanya.
Israel pun mengklaim memiliki bukti berupa foto, ilustrasi peta, dan rekaman suara bahwa rumah sakit di Gaza menjadi markas Hamas.
Israel mengklaim Hamas menggunakan rumah sakit untuk merencanaknan operasi dan menyembunyikan tentara.
Hamas, otoritas kesehatan, dan pejabat Rumah Sakit Al-Shifa membantah bahwa kelompok bersenjata bersembunyi di dalam atau di bawah kompleks rumah sakit tersebut.
Di sisi lain, militer Israel telah berulang kali memerintahkan untuk dilakukan evakuasi di rumah sakit tersebut, sehingga justru memicu kecaman dari kelompok kemanusiaan yang mengatakan fasilitas medis harus terhindar dari segala pertempuran.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel