TRIBUNNEWS.COM - Sam Altman, CEO dan juga salah satu pendiri OpenAI, dipecat dari perusahaannya sendiri karena disebut "tidak jujur" kepada dewan direksi.
Dilansir The Guardian, pemecatan Sam Altman merupakan perombakan besar di Silicon Valley.
Setelah peluncuran ChatGPT, chatbot populer yang dikembangkan oleh OpenAI, Altman menjadi salah satu eksekutif teknologi paling terkemuka di dunia.
Ia juga disebut-sebut sebagai pakar kecerdasan buatan yang banyak dicari.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (17/11/2023), dewan direksi Open AI menyebut mereka tidak lagi percaya pada kemampuan Altman untuk memimpin.
Dewan direksi menyebut kepemimpinan baru diperlukan seiring dengan kemajuan perusahaan.
Baca juga: Microsoft Batasi Sementara Penggunaan ChatGPT untuk Karyawannya Terkait Masalah Keamanan
Altman juga meninggalkan dewan direksi perusahaan tersebut.
"Hengkangnya Altman mengikuti proses peninjauan yang disengaja oleh dewan, yang menyimpulkan bahwa dia tidak secara konsisten jujur dalam komunikasinya dengan dewan, sehingga menghambat kemampuan dewan untuk melaksanakan tanggung jawabnya,” kata pernyataan dewan.
Apa yang diduga disembunyikan Altman dari dewan direksi perusahaannya tidak jelas.
Altman kemudian buka suara soal pemecatannya itu.
“Saya menikmati masa-masa saya di OpenAI. Masa-masa itu sangat transformatif bagi saya pribadi, dan semoga dunia sedikit berubah."
"Yang terpenting, saya senang bekerja dengan orang-orang berbakat seperti itu."
"Saya akan berbicara lebih banyak tentang apa yang akan terjadi selanjutnya nanti,” tulisnya.
Mira Murati, CTO OpenAI, akan menjadi CEO sementara menggantikannya.