TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel (IDF) memerintahkan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza Utara untuk segera mengevakuasi pasien dalam waktu 4 jam.
IDF menyerukan perintah evakuasi tersebut pada hari Kamis (23/11/2023), pukul 07.02 GMT atau sekitar 14.02 WIB.
Sehingga saat ini kemungkinan perintah evakuasi tersebut telah dilakukan sejak 3 jam lalu dan orang-orang di RS Indonesia telah mulai mengevakuasi para pasien.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Munir al-Bursh mengatakan tentara Israel ingin memasuki rumah sakit untuk 'operasi militer'.
Al-Borsh mengatakan bahwa Rumah Sakit Indonesia telah dikepung oleh tentara Israel dan serangan terus terjadi di sekitarnya, dikutip dari Anadolu.
Mengingat saat ini ada sekitar 200 pasien yang tersisa di rumah sakit.
Baca juga: Jeda pertempuran Israel dan Hamas akan dimulai, bagaimana nasib RS Indonesia dan tiga WNI?
Sebelumnya, sekitar 450 pasien dievakuasi dari RS Indonesia.
Al Borsh menjelaskan saat ini ada 65 jenazah di rumah sakit yang tidak dapat dikuburkan, dan 50 di antaranya telah menunggu di taman rumah sakit selama lebih dari 10 hari.
Saat ini, RS Indonesia menjadi rumah sakit utama di Jalur Gaza Utara.
“Rumah sakit ini dianggap sebagai rumah sakit pusat utama yang masih beroperasi di utara Jalur Gaza, bersama dengan dua rumah sakit pusat lainnya,” kata Abu Azzoum dari Al Jazeera,.
Sebelumnya, Israel memulai serangan di RS Indonesia pada hari Senin (20/11/2023), lalu.
Baca juga: RS Indonesia di Gaza Diserang Israel, 3 Relawan WNI yang Sempat Hilang Dinyatakan Selamat
Tank-tank Israel mengepung rumah sakit di Gaza utara.
Kemudian sebuah peluru menghantam lantai dua Rumah Sakit Indonesia.
Peluru tersebut menewaskan sedikitnya 12 orang di RS tersebut, dikutip dari Al Jazeera.