News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Krisis Sanitasi, UNICEF Peringatkan Wabah Penyakit Menyebar di Gaza

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina mengantri untuk mendapatkan air bersih. UNICEF memperingatkan kekurangan bahan bakar dan memburuknya sanitasi di Jalur Gaza menjadi ancaman tersebarnya wabah penyakit.

TRIBUNNEWS.COM - Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) memperingatkan kekurangan bahan bakar dan memburuknya sanitasi di Jalur Gaza menjadi ancaman tersebarnya wabah penyakit.

Juru bicara UNICEF, James Elder, mengatakan ada ancaman serius wabah penyakit massal di Jalur Gaza.

“Jika bahan bakar tidak tersedia dalam jumlah yang cukup, kita akan menyaksikan runtuhnya fasilitas sanitasi. Selain rudal dan bom, kita akan mempunyai kondisi yang kondusif bagi penyebaran penyakit. Ini adalah kondisi ideal untuk terungkapnya sebuah tragedi," kata James Elder, dikutip dari MEMO.

Ia juga menjelaskan kondisi Jalur Gaza saat ini yang mengalami kekurangan air yang menyebabkan kebersihan tidak dapat dijaga dengan baik.

“Kami mengalami kekurangan air yang parah, feses tersebar di pemukiman padat penduduk, kurangnya jamban, dan pembatasan yang sangat ketat dalam mencuci tangan, kebersihan pribadi, dan pembersihan," jelasnya, dikutip dari Arab News.

Melalui panggilan video, Elder mengatakan potensi korban jiwa pada anak-anak akan semakin memburuk karena sanitasi yang sangat kurang.

Baca juga: Akibat Listrik Padam, 3 Bayi Prematur di RS Kamal Adwan Gaza Utara Meninggal

“Jika akses anak-anak terhadap air dan sanitasi di Gaza terus dibatasi dan tidak mencukupi, kita akan melihat lonjakan jumlah kematian anak-anak yang tragis namun sebenarnya tidak dapat dihindari,” kata Elder.

Selain itu, hujan yang mulai mengguyur Gaza juga dapat menjadi ancaman tersebarnya wabah penyakit.

“Penting juga untuk dicatat bahwa hujan mulai turun di Gaza. Jika digabungkan, anak-anak menghadapi ancaman serius berupa wabah penyakit massal. Tentu saja ini akan berakibat fatal," terangnya.

UNICEF juga khawatir dengan risiko wabah kolera yang menyebar di Jalur Gaza.

Mereka khawatir akan terjadi peningkatan kematian anak secara eksponensial jika wabah tersebut terjadi.

Kolera, yang sejauh ini belum terdeteksi di Gaza, tertular dari bakteri yang umumnya ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi.

Penyakit ini menyebabkan diare dan muntah, dan sangat berbahaya bagi anak kecil.

Warga Palestina mengantri untuk mendapatkan air bersih di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 18 November 2023

Baca juga: 3 RS di Gaza Minta Bantuan Evakuasi Pasien, WHO Sebut Saat Ini Sedang Dilakukan Perencanaan

WHO Khawatir Hujan dan Banjir akan Membuat Kasus Diare Meningkat di Gaza

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lebih dari 44.000 kasus diare dan 70.000 infeksi saluran pernapasan akut, namun jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.

Pada hari Jumat, badan PBB tersebut mengatakan mereka sangat khawatir bahwa hujan dan banjir selama musim dingin akan membuat situasi yang sudah mengerikan menjadi lebih buruk.

“Kami mendengar sekitar beberapa ratus orang per toilet di pusat-pusat UNRWA dan jumlah tersebut meluap, sehingga orang-orang melakukan buang air besar sembarangan,” kata direktur darurat regional untuk wilayah Mediterania Timur di WHO, Richard Brennan, dikutip dari Al Jazeera.

“Mereka harus mencari tempat untuk pergi ke kamar mandi di lingkungan tempat mereka menginap. Ini merupakan risiko kesehatan masyarakat yang sangat besar dan juga sangat memalukan," katanya.

Brennan mengatakan kepadatan penduduk, kurangnya pengelolaan limbah padat, sanitasi yang buruk, dan kebiasaan buang air besar di udara terbuka berkontribusi terhadap penyebaran penyakit termasuk diare, infeksi saluran pernapasan, dan infeksi kulit, termasuk kudis.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini