"Daftar yang diperoleh mencakup lebih dari 11.000 nama prajurit wajib militer dan perwira dari Divisi Gaza Utara secara akurat dan rinci," kata pria itu, Rabu (22/11/2023), dikutip dari Al Arabiya.
Siber Al-Aqsa Bahas Data Tentara Israel
Baca juga: Pasukan Israel Mundur Teratur ke Titik Aman di Gaza
Kelompok itu juga mengklaim berhasil mengungkap data perwira yang bertugas di Israel.
"Tidak hanya itu, kami telah mengungkap lebih dari 13 perwira Israel dan tentara asal Amerika yang direkrut ke Divisi Utara," tambahnya.
Informasi yang diperoleh pria itu menyebutkan ada tentara Israel berkewarganegaraan ganda dari Kanada, Belgia, AS, dan Ukraina.
"Ini adalah beberapa foto, nama, dan nomor rekrutmen mereka. Divisi Gaza utara tidak hanya mencakup Amerika tetapi juga sejumlah perwira dan tentara asal Eropa, mulai dari Prancis, Jerman, Kanada, Belanda, Belgia, Belanda, Italia, dan Ukraina," lanjutnya.
"Kami tahu Anda gemetar ketakutan dengan apa yang Anda lihat sekarang. Anda tidak menyangka suatu hari foto dan informasi Anda akan jatuh ke tangan kami dan kami memberitahu Anda kabar baik bahwa daftar ini dengan detail rinciannya, telah berada di tangan perlawanan Palestina dan sekarang berada dalam kepemilikan mereka," tambahnya.
Dalam video lain di saluran Telegram-nya, pria bertopeng dari Siber Al-Aqsa berbicara tentang informasi medis dan psikologis tentara Israel berdasarkan data yang mereka peroleh.
Hamas Palestina vs Israel
Kemunculan kelompok siber ini menyusul kekerasan dan pemboman Israel yang meningkat di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Pemboman Israel ini menyusul serangan terbaru Hamas Palestina yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.
Kelompok tersebut, juga meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.
Pemboman Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 14.532 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Kamis (23/11/2023), dikutip dari Anadolu Agency.
Selain itu, kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina juga terjadi di Tepi Barat, wilayah yang dipimpin Otoritas Pembebasan Palestina (PLO).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel