Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JERUSALEM – Israel telah menerima daftar sandera yang akan dibebaskan oleh kelompok militan Palestina Hamas dari Gaza pada gencatan senjata hari kedua yang berlangsung Sabtu (25/11/2023).
Para pejabat keamanan Israel dikabarkan sedang meninjau daftar tersebut, menurut kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Sebelumnya, Hamas telah membebaskan sebanyak 24 sandera dari Gaza pada hari pertama gencatan senjata.
Baca juga: Warga Sambut Tahanan Palestina Bawa Bendera Hamas, Israel Marah: Kamu Bisa Dipenjara Lagi
Para sandera yang dibebaskan, termasuk perempuan dan anak-anak Israel serta pekerja pertanian Thailand, dipindahkan dari Gaza dan diserahkan kepada pihak berwenang Mesir di perbatasan Rafah, bersama dengan delapan staf Komite Palang Merah Internasional.
Mereka kemudian dibawa ke Israel untuk pemeriksaan kesehatan.
Setelah pemeriksaan kesehatan awal, para sandera yang dibebaskan dan dibawa untuk disatukan kembali dengan keluarga mereka.
Otoritas medis mengatakan mereka tampak dalam kondisi fisik yang baik dan menghadapi evaluasi lebih lanjut.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menaruh harapan agar gencatan senjata dapat diperpanjang.
“Gencatan senjata harus berlangsung selama mungkin untuk memastikan masyarakat Gaza menerima barang-barang penting seperti obat-obatan, makanan, air dan bantuan,” kata Biden.
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata Israel-Hamas yang berlangsung selama empat hari, 50 sandera perempuan dan anak-anak akan dibebaskan sebagai ganti dari 150 perempuan dan anak-anak Palestina di antara ribuan tahanan di penjara-penjara Israel.
Adapun gencatan senjata tersebut dapat diperpanjang apabila sebanyak 10 sandera dibebaskan setiap harinya.