Analisis itu mengacu pada kemungkinan “perang habis-habisan”, yang akan menyebabkan pasukan pendudukan Israel menyerang wilayah Lebanon, menurut dia.
Dia juga menyoroti tantangan yang dihadapi sistem udara Israel ketika mencoba melacak dan mencegat roket jarak pendek tersebut.
Menurutnya, rudal Burkan cenderung 'kebal' Iron Dome, dalam artian sulit terlacak oleh sistem radar sistem pertahanan udara canggih tersebut.
Baca juga: Israel Warning PBB, Bakal Ada Perang Besar-besaran Timur Tengah Gegara Rudal Hizbullah Buatan Iran
Dukung Palestina, Hizbullah Perluas Jangkauan Operasi Serangan
Sebelumnya pada 20 November,Milisi HIzbullah di Lebanon mengumumkan kalau para pejuangnya telah menargetkan Barak "Biranit", markas besar "Divisi 91", dengan empat roket Burkan kaliber berat.
Serangan ini sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Palestina dan untuk menegaskan dukungan terhadap Palestina.
Perlawanan mereka di tengah agresi Israel masih terus berlangsung.
Dalam penampilan terbarunya pada tanggal 11 November, Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengungkapkan, dalam sebuah upacara memperingati Hari Martir, bahwa Hizbullah menggunakan rudal Burkan yang terkenal untuk melawan pendudukan Israel.
“Hizbullah di Lebanon mulai menggunakan roket 'Burkan', yang beratnya mencapai setengah ton, dalam operasinya.”
“Operasi Hizbullah di Lebanon jauh di wilayah pendudukan telah meningkat,” tambahnya.
"Meskipun ada ancaman terhadap Lebanon dan penolakan dari beberapa suara “abnormal” terhadap operasi Hizbullah, ada sikap umum di Lebanon yang menyatakan solidaritas terhadap Gaza dan dukungan atau pengertian terhadap operasi Perlawanan,” tegas pemimpin gerakan Perlawanan Lebanon tersebut.
(oln/almydn/*)