TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria di Thailand melancarkan aksi penembakan pada hari pernikahannya pada Sabtu (24/11/2023).
Akibat aksi tembaknya, 4 orang tewas termasuk pengantin wanita dan melukai 1 orang pria sebelum menembak dirinya sendiri.
Pria yang merupakan mantan tentara dan juga atlet paralimpiade itu bernama Chaturong Suksuk (29).
Insiden itu terjadi di sebuah rumah di distrik Wang Nam Khieo, tempat pesta pernikahan Suksuk dan istrinya, Kanchana Pachunthuek (44).
Pernikahan tersebut dihadiri oleh teman dan kerabat mereka, dikutip dari Bangkok Post.
Beberapa orang yang hadir di pesta tersebut mengatakan kepada penyidik bahwa Chaturong tidak terlihat bahagia di pesta pernikahan tersebut.
Baca juga: Kelompok Muslim Thailand Lakukan Dialog dengan Hamas untuk Jamin Pembebasan Sandera
Kemudian Suksuk secara tiba-tiba meninggalkan pesta untuk pergi ke mobilnya.
Saat kembali, Suksuk diketahui telah membawa pistol di tangannya.
Ia lalu menembaki pengantin wanita, ibu pengantin wanita, Kingthong Klajoho (62), saudara perempuannya, Kornnipa Manato (38) dan seorang tamu, Thong Nonkhunthod (50).
Tamu lainnya, Bamrung Chatherat, 28, terluka parah dalam serangan itu.
Menurut saksi mata, setelah melakukan penembakkan ke 5 orang tersebut, Suksuk mengarahkan senjatanya ke dirinya sendiri.
Dia tewas seketika akibat tembakan itu.
Polisi Wang Nam Khieo dipanggil ke tempat kejadian.
Sementara petugas pertolongan pertama membawa pria yang terluka ke Rumah Sakit Maharat Nakhon Ratchasima untuk dirawat.
Polisi mengatakan kepada BBC bahwa Suksuk dalam keadaan mabuk saat itu, namun motifnya masih belum jelas.
Dia telah membeli senjata dan amunisi secara legal tahun lalu, tambah mereka.
Polisi sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui motif pembunuhan tersebut.
Suksuk dan istrinya yang 15 tahun lebih tua darinya, hidup bersama selama tiga tahun sebelum mereka memutuskan untuk menikah.
Sebagai informasi, Suksuk telah meraih medali perak dalam cabang renang di Asean Para Games di Indonesia tahun lalu.
Ia pun diyakini masuk dalam daftar atlet yang berlaga di World Ababilitysport Games di Thailand bulan depan.
Dia kehilangan kaki kanannya saat bertugas di pasukan infanteri ringan paramiliter yang berpatroli di perbatasan Thailand.
Meskipun penembakan massal jarang terjadi, kepemilikan senjata adalah hal biasa di Thailand.
Insiden ini terjadi hanya beberapa hari setelah Menteri Dalam Negeri Thailand Anutin Charnvirakul menandatangani perintah untuk menangguhkan penerbitan izin kepemilikan senjata selama satu tahun, dikutip dari independent.co.uk.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)