News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Ini Alasan Zionis Israel Bombardir Gaza di Saat Perundingan Gencatan Senjata

Penulis: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar yang diambil dari Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza ini menunjukkan asap mengepul dari gedung-gedung setelah terkena serangan Israel, saat pertempuran kembali terjadi antara Israel dan militan Hamas, pada 1 Desember 2023. Gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas berakhir pada Desember 1, dengan tentara Israel mengatakan operasi tempur telah dilanjutkan, menuduh Hamas melanggar jeda operasional.

TRIBUNNEWS.COM -- Pasukan zionis Israel kembali membombardir Gaza pada Jumat (1/12/2023).

Kali ini Gaza bagian selatan dan daerah lain yang dituju roket dan drone kamikaze zionis.

Pengeboman di tengah perundingan oleh sejumlah negara dengan dua pihak yang bertikai ternyata ada alasannya.

Seorang pejabat senior Israel mengatakan, kelompok Hamas terlalu irit melepas sandera Yahudi mereka, sehingga mereka tidak sabar.

Baca juga: Gencatan Senjata Israel-Hamas Hari ke-7: 8 Sandera Dibebaskan, Ditukar 30 Tahanan Palestina

Media Jerusalem Post menyebutkan pejabat senior Israel menegaskan kembali rencana untuk melanjutkan perang kecuali kelompok teroris Palestina setuju untuk melepaskan lebih banyak sandera.

Setelah dua perpanjangan waktu pada menit-menit terakhir, pada Kamis menandai hari ketujuh gencatan senjata yang dimediasi Qatar dengan pertukaran delapan sandera dan 30 tahanan Palestina serta masuknya lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang hancur.

The Wall Street Journal, mengutip para pejabat Mesir, mengatakan pada hari Jumat bahwa Israel dan Hamas telah sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata untuk hari kedelapan dalam sebuah kesepakatan yang akan melibatkan pembebasan lebih banyak sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina.

Gencata senjata selama tujuh hari, yang dimulai pada 24 November dan diperpanjang dua kali, memungkinkan terjadinya pertukaran puluhan sandera yang ditahan di Gaza dengan ratusan tahanan Palestina dan memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang hancur.

Selama gencatan senjata, Hamas membebaskan 110 tawanan, termasuk 80 warga Israel.
Sebagai imbalannya, Israel membebaskan 240 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, banyak di antaranya telah ditahan secara administratif selama berbulan-bulan tanpa dakwaan.

Baca juga: Hamas Ungkap Israel Tolak Terima 3 Sandera yang Tewas akibat Serangan Udara

Namun, pada periode yang sama, jumlah penangkapan warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki Israel hampir sama banyaknya dengan jumlah penangkapan yang dilakukan Israel.

Jeda ini juga memungkinkan bantuan yang sangat dibutuhkan masuk ke daerah kantong tersebut, meskipun pasokan makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar masih belum mencukupi untuk 2,3 juta penduduk Gaza.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini